Chapter 23
"Bagaimana cara mencintai manusia yang tak banyak kata dan tak kasat rasa?"
-Eunbelle Bisa Roll DepanTirai di kamar lantai dua sedang ditarik oleh bocah kecil yang menjadi satu-satunya makhluk yang bernyawa saat ini.
Dua yang lain memang bernyawa tapi masih di alam mimpi masing-masing sedangkan sedari tadi laki-laki mungil itu sudah terbangun dan sibuk menarik-narik tirai karena kesepian.
Ini sudah jam 2 pagi, Lee Jaemmy terbangun dan tidak bisa tidur lagi. Karena bocah ini pemberani dia tidak menyalakan lampu kamar menyisakan nuansa remang-remang karena hanya lampu tidur di nakas yang menerangi ruangan kamar utama milik orang tuanya.
Dia mengambil dua boneka miliknya yang tadi dia peluk dan sekarang ada di antara ayah dan ibunya.
Ia hati-hati mengambilnya, takut jika Go Eunbelle yang tidur membelakangi ayahnya atau Lee Taeyong yang sedang telentang terbangun.
Lee Jaemmy kemudian mendudukkan kedua boneka yang sudah ia anggap adiknya di dekat lampu tidur yang ada di sebelah Taeyong.
"tamu ditini ya, jimmy pegi dulu, mau ambil minum," ucapnya pada boneka yang ia sandarkan di lampu, mungkin dia merasa bahwa adik barunya itu akan merasa tenang dan tidak ketakutan bila berada di dekat cahaya.
Bocah ini berjinjit meraih gagang pintu dan memutarnya, tapi tidak bisa terbuka karena kamar ini dikunci.
Saat hampir menyerah dia berkeinginan untuk memutar kunci yang warnanya senada dengan pintu ini kemudian membuka satu pintu dan membiarkan satu pintunya lagi tertutup karena kamar ini memiliki dua pintu yang bersandingan.
Suasana di lorong balkon lantai dua terang karena lampu disini selalu nyala, ia menengok ke kanan dan kekiri tapi tidak menemukan siapapun sampai akhirnya salah satu pintu kamar di lantai dua terbuka menampakkan seseorang berkacamata sedang keluar membawa secangkir kopi
"Shit damn!" Umpatnya terkaget saat kakinya menabrak tubuh mungil Lee Jaemmy.
"Tamu tenapa nda bobo?" Tanya bocah kecil ini pada seseorang yang masih mengelus dadanya.
"Harusnya abang yang tanya kamu kenapa belum bobo?" Mark berjongkok di depan Jimmy dan merapikan rambutnya yang berdiri semua, mirip seperti ayahnya ketika bangun tidur.
"Jimy mo ambil minum,"
"Kamu tidur sama siapa?"
"Tama mommy,"
"Ayo abang temenin ambil minum," Mark menggandeng Lee Jaemmy turun pelan-pelan melalui tangga, dan menuju dapur untuk mengambil minum. Ketika sampai di ujung tangga mereka berpapasan dengan Doyoung yang sedang mengambil charger yang tadi dipinjam Haechan.
"udah jam dua belum pada tidur?" tanya Doyoung kepada Mark yang saat ini ditarik-tarik Jimmy menuju dapur.
"habis lembur LPJ,"
"lah lu ketuanya ngapain lu yang lembur?"
"nemenin renjun sama winter begadang lah as a loyal ketos,"
"dih tai,"
"tay apa?" tanya Jimmy bingung mendengar kedua bujang ini mengobrol.
"ssst... bocil gaboleh kepo," sahut Doyoung.
"Tay tamu!"
---0---
Di lantai dua, pada sebuah kamar, dimana properti belum tertata rapi, pria yang bertelanjang dada kini memakai kembali bajunya, sedangkan wanita tanpa pakaian itu sedang menyulut rokok dan menghisapnya dengan penuh kenikmatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Naskah
Novela JuvenilAku dan kamu, film favoritku. Aku dan dia, narasi terbahagia. -Go Eunbelle Separuh hati bicara, setengah hati memeluk peluk. -Na Jaemin Sempurna itu bukan saya. -Lee Taeyong Ini bukan cerita fiktif romansa, karena hidup tak sesuai dengan apa yang ka...