𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 39

5.7K 914 254
                                    

Normal POV

(y/n) dan Yori berlari bersama ke tempat Muzan berada, sebenarnya (y/n) bisa saja langsung ke sana menggunakan teleportasi, tapi ia sedang tidak ingin menggunakan kekuatannya, ia ingin seperti yang lainnya.

Saat mereka sedang berlari, tiba-tiba saja ruangan-ruangan melayang dan naik ke atas hingga akhirnya menabrak langit-langit, (y/n) melihat sekeliling, mereka sudah keluar dari markas Muzan, itu berarti Nakime sudah mati.

(y/n) berdiri kemudian membantu Yori, mereka melanjutkan larinya, sudah terdengar suara pertarungan tak jauh dari mereka, (y/n) dan Yori mempercepat larinya, mereka sampai tepat saat Sanemi membakar Muzan, (y/n) melihat ke sekitar, ia mencari Tanjiro.

"Murata! Tanjiro tak bisa bergerak! Tolong bawa dia ke tempat yang aman dan obati lukanya!" Teriak Giyuu

(y/n) menoleh kearah Murata yang menggendong Tanjiro, "Nii-chan .." gumam (y/n)

Yori melihat kearah (y/n) yang terus memperhatikan Murata yang menggendong Tanjiro, "Obati kakakmu, (y/n)" ucap Yori

"Ta-tapi .."

"Muzan biar aku yang urus" ucap Yori

(y/n) akhirnya mengangguk dan berlari menyusul Murata, sedangkan Yori maju untuk melawan Muzan

"Murata-san, tunggu!" Teriak (y/n)

Murata langsung berhenti dan berbalik ke arah (y/n), "(y/n)-san"

(y/n) mendekat lalu melihat keadaan Tanjiro, (y/n) berusaha menyembuhkan Tanjiro tapi tak bisa, (y/n) akhirnya pasrah, lagi pula Tanjiro akan segera sadar

"Pergilah, tolong jaga Nii-chan baik-baik" ucap (y/n) kemudian kembali berlari menuju area pertarungan Muzan

Saat sampai (y/n) melihat Yori yang sudah maju, Muzan tampak gemetar melihat Yori, para Pilar terlihat mundur, (y/n) mengambil kesempatan ini untuk menyembuhkan mereka dan menyuruh mereka mundur terlebih dahulu, menunggu sampai Yori selesai, para Pilar menuruti ucapan (y/n).

Ayumi berjalan kearah (y/n) yang sedang berdiri memperhatikan Yori yang sedang melawan Muzan sendirian

"Di mana Tanjiro?" Tanya Ayumi

"Tak sadarkan diri, gw lupa klo dia akan terkena serangan Muzan lalu tak sadarkan diri di awal" jawab (y/n)

"Eh bener! Kenapa gw bisa lupa, lu udah nyembuhin?" Tanya Ayumi lagi

"Ga bisa disembuhin, gw ga tahu kenapa tapi kek ga terlalu penting, lagian dia pasti bentar lagi sadar" jawab (y/n) tanpa mengalihkan pandangannya

Ayumi hanya mengangguk mengerti, Ayumi menyodorkan botol suntikan kecil berwarna ungu pada (y/n)

"Untuk rencana cadangan seperti yang lu bilang" ucap Ayumi

(y/n) mengambil botol itu lalu tersenyum, "lu memang selalu bisa diandalkan, klo emang itu terjadi tolong tahan mereka" ucap (y/n)

Ayumi menatap (y/n) dengan tatapan sedih, "Emang harus pakai cara itu? Apa ga ada cara lain? Please pikirin cara lain, (y/n)" pinta Ayumi

(y/n) menatap Ayumi lalu kembali tersenyum, "Ga ada cara lain, Ayumi, cuma ini cara buat ngurangin korban" jawab (y/n)

Ayumi menatap (y/n) dengan tatapan tak percaya, "Dengan ngorbanin satu nyawa?" Tanya Ayumi kesal

"Ya, memangnya harus berapa nyawa yang harus dikorbanin?" Tanya (y/n) dengan kekehan di akhir

"(y/n)!" Bentak Ayumi kesal membuat semua Pilar menoleh kearah mereka berdua

【𝐄𝐍𝐃】𝐓𝐡𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 𝐨𝐟 𝐊𝐚𝐦𝐚𝐝𝐨 | 𝐊𝐧𝐘 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang