𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 34

6.2K 948 202
                                    

(y/n) POV

Sudah 3 hari sejak aku memberi tahu Oyakata-sama tentang arc Desa Penempa, aku ingin menonton pertarungan mereka tapi Ayumi sedang hilang bersama Usagi, mereka selalu saja bersenang-senang berdua.

Malam ini aku berencana menonton pertarungan Mui dengan Gyokko, dari pada menonton pertarungan Tanjiro, aku lebih penasaran dengan pertarungan Mui, langsung saja aku bersiap-siap dan mengambil nichirin milikku, saat turun ke bawah aku melihat Douma yang sedang ngobrol dengan Yori.

"Oh, (y/n), kau akan ke mana?" Tanya Douma yang melihatku mengambil sepatu

"Desa Penempa, aku ingin menonton" jawabku

"Bukankah kau bisa menonton di sini?" Tanya Douma lagi sambil menunjuk kearah TV

"Ini beda, aku ingin melihat pertarungan dua Uppermoon dengan beberapa Pilar"

"Kalau begitu Nii-san juga ingin ikut" ucap Douma dengan mata berbinar-binar

"Tidak mungkin, Muzan bisa saja muncul tiba-tiba" tolakku, seketika wajah Douma menjadi cemberut

"Apa mereka akan mati?" Tanya Douma

"Pastinya, di sana sudah ada beberapa Pilar" jawabku kemudian pamit dan pergi

.

Aku tiba sedikit terlambat karena pergi menemui Ayumi dan Usagi terlebih dahulu, ternyata selama ini Ayumi hanya mengganggu Usagi di kediamannya, bahkan Usagi menyuruhku membawa Ayumi tapi Ayumi menolak, ia berkata kalau dia senang di rumah Usagi dan mengganggunya, sungguh malang nasib Usagi karena harus menghadapi titisan Dakjal seperti Ayumi.

Aku duduk di salah satu pohon dan bisa melihat dengan jelas Mui yang sedang berada di dalam sebuah gelembung. Karena Mui terus bergerak, mata kami tak sengaja bertemu, ia tampak terkejut melihatku yang sedang berada di atas Pohon, mau tidak mau aku lalu turun dan berjalan kearahnya.

Aku menggunakan teknik pernapasan Air untuk membebaskannya, Mui yang tadinya terbaring di tanah langsung berdiri dan memegang bahuku, "Apa yang kau lakukan di sini?! Pergilah, di sini berbahaya" ucap Mui

Apa menurutnya ini berbahaya? Lalu bagaimana dengan kejadian beberapa bulan yang lalu saat aku bermain dengan Ayumi di markas Muzan?

"Itu tak masalah, aku hanya akan menonton" jawabku dengan tenang

Belum sempat Mui membalas ucapanku, tiba-tiba saja ada beberapa jarum yang menusuk tubuhku dari belakang, Mui yang melihat tubuhku tertusuk jarum langsung panik

"Kau tidak akan bisa bergerak! Lihatlah ini, kau sangat lemah! Berani-beraninya kau bermain dengan kami!" Teriak Oni menjijikkan itu

Aku mencoba meredam emosiku dengan menunduk, tapi ternyata Mui malah salah paham dengan tindakanku ini, "Apa kau tidak bisa bergerak? Tunggulah di sini, aku akan membereskannya lalu membawamu" ucapnya dengan nada khawatir kemudian mencabut jarum-jarum di belakangku, kemudian dia pergi melawan Gyokko

"Seharusnya dia tak perlu khawatir" gumamku lalu menyembuhkan luka-luka ditubuhku, aku menyusul Mui yang sedang melawan Gyokko lalu berdiri di salah satu pohon yang tak jauh dari sana

"Kau seharusnya tidak menyakitinya!" Teriak Mui pada Gyokko

"Kenapa? Kau menyukai gadis itu? Mungkin dia sekarang sudah tidak bisa bergerak karena racunku atau mungkin dia sudah mati" Ucap Gyokko

"Dia tidak akan mati dengan mudah" balas Mui dengan nada dinginnya

Mui lalu mulai menyerang Gyokko tapi dia berhasil menghindar dengan cara berpindah dari guci ke guci, tak lama kemudian dia memperlihatkan wujud utuhnya yang menjijikkan membuatku ingin muntah, mulut di tempat mata dan mata di tempat mulut? Eww itu menjijikkan!

【𝐄𝐍𝐃】𝐓𝐡𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 𝐨𝐟 𝐊𝐚𝐦𝐚𝐝𝐨 | 𝐊𝐧𝐘 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang