𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 32

7.4K 1K 186
                                    

(y/n) POV

Tiba-tiba aku merasa canggung jika berdekatan dengan Mui, sejak kejadian Mui menyatakan perasaannya padaku beberapa hari yang lalu, aku jadi tak berani bertemu dengannya.

Setelah kejadian Yori melawan Pilar, tak ada lagi yang berani menentangku, bahkan setelah mereka disembuhkan pun tak ada yang berani mengangkat kepalanya. Mereka akhirnya meminta maaf karena sudah meremehkan Yori, setelah itu aku mengantar mereka kembali ke markas kemudian pergi begitu saja.

Aku juga ikut berlatih bersama Yori dan Tanjiro, Douma sibuk menjaga Nezuko di dalam rumah, walau sesekali Douma keluar melihat kami latihan.

"(y/n), gerakanmu semakin cepat" ucap Yori memujiku

"Ah, itu mungkin karena aku sudah pernah berlatih bersama Tou-san" balasku

"(y/n) memang semakin cepat dari sebelumnya" ucap Tanjiro ikut memujiku

Astaga apa-apaan mereka ini? Jika seperti ini aku jadi semakin malu!

"Padahal hanya beberapa hari tapi kau sudah menguasai semuanya" ucap Yori

"Eh? Apa berarti tidak ada lagi yang bisa aku pelajari?" Tanyaku

Yori menggeleng, "Tidak ada, jika kau seperti ini dan Tanjiro juga sepertimu, maka kemungkinan kalian akan bisa menahan Muzan tanpa korban" jawabnya

Jika benar begitu maka itu akan berguna! Tidak akan ada yang mati

"Apa Yori-san ingin ikut melawan Muzan?" Tanya Tanjiro tiba-tiba

Yori terdiam sebentar sebelum menjawab, "Aku sangat ingin membalasnya karena kabur saat itu, tapi kupikir akan tidak mungkin bagiku untuk melawannya, dia pasti sudah tambah kuat dan akan menutupi kelemahannya yang dulu" jelas Yori

"Bagaimana kalau Yori-san ikut saja? Yori-san ingin memberikan ketenangan buat Michi-san kan? Setelah melawan Michi-san kau bisa melawan Muzan sebentar sebelum kami yang menyelesaikannya" usulku

Yori tampak berpikir sebentar, "Sepertinya bagus, baiklah aku akan ikut perang nanti" ucap Yori menyetujui usulanku

Kami akhirnya kembali berlatih hingga tak terasa sebulan telah terlewati, sebentar saatnya Tanjiro pergi ke Desa Penempa, aku bimbang antara ingin ikut atau tidak, tapi sepertinya tidak perlu, di sana ada Mitsuri dan Mui jadi tak perlu khawatir.

.

Hari ini Tanjiro akan pergi ke Desa Penempa, kulihat Tanjiro yang sedang bersiap-siap membawa kotak di punggungnya.

"Nezuko, apa tidak apa-apa jika kau ikut bersama Nii-chan? Bukankah lebih nyaman di sini?" Tanya Tanjiro

"Iie, Nezuko ingin menemani Nii-chan karena Nee-chan tidak bisa pergi ke sana sekarang" jawab Nezuko, ada bagusnya juga aku berbicara pada Nezuko beberapa hari yang lalu untuk ikut dengan Tanjiro

"Baiklah. (y/n), jika kau ingin menyusul kau pasti tahu Nii-chan ada di mana kan?" Tanya Tanjiro padaku

"Hai', jika aku bisa menyusul maka akan kususul nanti" jawabku

Kemudian Tanjiro menyuruh Nezuko masuk ke dalam kotak, aku menghampirinya lalu kami teleportasi ke markas. Aku melihat beberapa Kakushi yang sedang menunggu Tanjiro, sebelumnya aku memang sudah mengatakan pada Oyakata-sama kalau Tanjiro akan pergi ke Desa Penempa, tapi karena Tanjiro masih berpangkat rendah jadi harus dibawa oleh Kakushi.

Aku dan Tanjiro berjalan ke arah Kakushi itu, "(y/n)-sama, kami akan mengantar kakak Anda ke Desa Penempa sekarang" ucap Kakushi itu, Tanjiro terlihat bingung karena Kakushi itu berbicara dengan sopan padaku

【𝐄𝐍𝐃】𝐓𝐡𝐞 𝐓𝐰𝐢𝐧𝐬 𝐨𝐟 𝐊𝐚𝐦𝐚𝐝𝐨 | 𝐊𝐧𝐘 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang