42

2.3K 269 67
                                    

"Kau sudah memulai semua penyelidikan ini?"

"Mau bagaimana lagi? Aku tidak pernah tau kapan kau akan terbangun dari koma, jadi tidak ada pilihan selain memulai semuanya lebih awal."

"Kau pasti kesulitan."

"Sangat." Yena masuk ke dalam pelukan suaminya. Ia dan Baekhyun masih berdiri di depan papan tulis besar berisikan hasil penyelidikan Yena selama tiga bulan terakhir. "Tapi tidak apa, karena semuanya sudah berlalu."

Baekhyun melepas pelukan mereka dan berganti mendekap pinggang istrinya dengan lengan kirinya. Tatapan mereka sama-sama menjelajahi isi papan tulis, berikut foto lelaki yang terpampang di sana. "Jadi menurut penyelidikanmu, semua ini ada kaitannya dengan Choi Siwon? Si pebisnis sukses itu?"

"Hmm."

"Apa dasarnya?"

"Dia mengirimiku karangan bunga pasca kecelakaan mobil yang kita alami."

"Bagaimana bisa?"

"Aku juga bertanya-tanya dalam hatiku saat itu, dia bahkan tidak mengenalku secara pribadi. Kalau saja karangan itu ditujukan untukmu, lebih masuk akal kan?"

"Hmm. Seingatku dia diundang oleh panitia saat aku menjadi narasumber pada acara seminar di London waktu itu."

"Benar, waktu itu dia juga sempat menyapaku begitu acara selesai."

"Dia menyapamu? Kenapa kau tidak memberitahuku?"

"Karena ku pikir itu tidak terlalu penting. Tidak sampai karangan bunga itu datang padaku. Saat aku memberitahukan semuanya pada Kyungsoo, laki-laki itu panik dan memarahiku habis-habisan."

"Kyungsoo bilang apa?"

"Dia bilang harusnya aku memberitahukannya lebih cepat, karena keluarga pebisnis Choi Siwon adalah musuh bebuyutan keluarga Ayah."

"Lalu?"

"Saat kau sudah sadar dari koma dan sibuk terapi berminggu-minggu untuk pemulihan, aku memulai penyelidikanku sendiri." Yena tau, saat berucap begini raut pria itu akan mengeras.

"Sendirian? Bukannya bersama Kyungsoo? Itu berbahaya! kenapa kau melakukannya sendirian?"

"Tapi kalau aku mengajaknya, ia tidak akan memberikan kesempatan bagiku untuk ikut campur. Sama sepertimu."

Baekhyun terlihat memijat-mijat keningnya dan Yena tau kalau laki-laki ini sudah beberapa kali berusaha menurunkan ego untuknya. Kali ini, Baekhyun terlihat seperti akan meledak.

"Maaf, lagipula semuanya sudah terlanjur kan? Aku sudah terlanjur melakukan semuanya sendirian, dan kini aku banyak memperoleh informasi baru." Yena segera mengamit lengan Baekhyun, "lihat aku sekarang, aku masih baik-baik saja kan setelah melakukan semuanya sendirian? Tapi mulai saat ini aku tidak akan melakukannya sendirian lagi, karena kau ada bersamaku."

Baekhyun mengangguk walau ia masih belum bisa menghilangkan raut dongkol dari wajahnya. Untungnya bel di apartemen mereka berbunyi, dan Baekhyun yang lebih dulu memutuskan pergi meninggalkan Yena untuk membuka pintu.

"Selamat siang, kami dari kepolisian." Seseorang dari beberapa orang yang berkumpul di depan pintu itu terlihat menunjukkan identitasnya berikut selembar kertas dengan Kop Surat kepolisian Distrik Dong-Gu. "Dan ini adalah surat perintah penangkapan atas nama Nyonya Yena Ahn? Sebagai tersangka utama kasus pembunuhan."

Kala itu Ahn Yena yang sudah berada di belakangnya terlihat pucat pasi. "A-aku? Memangnya apa yang kulakukan sampai bisa menjadi seorang tersangka? Aku tidak pernah membunuh siapapun!!"

Bitter of Love (Byun Baekhyun)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant