Bitter 11

2.2K 416 209
                                    

Ahn Yena bertanya-tanya, apakah bebannya tidak bisa lebih bertambah lagi dari pada ini?

Tentu saja bisa. Karena setelah peristiwa penolakan pernyataan cinta ala drama televisi olehnya itu, ia benar-benar tidak bisa berbohong soal tatapan tajam dari orang-orang yang terasa menghujaninya.

"Apa aku baru saja melakukan dosa besar dengan menolak seorang Oh Sehun?"

Ia bermaksud menanyakan pertanyaan barusan kepada tiga orang yang masih duduk di meja yang sama, tapi Kyungsoo sudah pasti tidak tertarik sama sekali untuk menjawab dan Lee Eunbi terlihat sudah terlalu mabuk untuk dapat di ajak bertukar fikiran. Hanya Jongin yang tersisa untuk dapat menjawab pertanyaannya. "Mungkin orang-orang hanya heran?"

"Tidak, jelas-jelas mereka itu sirik dan menganggapku tidak tahu diri!"

"Setuju." Itu adalah Kyungsoo yang mungkin saja tiba-tiba merasa tertarik untuk menanggapi. "Kau masuk lewat jalur nepotisme, tentu orang-orang akan merasa sirik dan menganggapmu tidak tahu diri. Kau fikir mereka akan menerimamu dengan pelukan hangat dan ajakan minum teh bersama?"

Astaga, tadi ia sempat lupa kalau laki-laki berkepala plontos ini tidak bisa tidak berkata jujur dan sama sekali tidak perduli soal menyinggung perasaan orang lain. "Apa kalian juga sama seperti mereka? Diam-diam bergosip di belakang dan merutuki ku dalam hati?"

"Kau tidak seberuntung itu untuk mendapat rasa iri ku Ahn Yena-ssi, di dunia ini aku hanya merasa iri pada dua orang."

"Siapa?"

"Mark zuckerberg dan Bill Gates."

Yena memutar bola matanya, memangnya siapa juga yang tidak iri pada orang-orang terkaya di dunia itu? "Kalau kau Jongin?"

"Aku hanya staf administrasi. Tidak perlu merasa iri pada persaingan para penasihat hukum seperti kalian, jenis perkerjaan kita berbeda."

"Benar juga, kau ini memang sangat tulus dalam berargumentasi." Walau Jongin tidak menganggap ucapannya barusan sebagai pujian, tapi pria sopan dan baik hati seperti dirinya sangat pantas untuk selalu dipuji ketimbang para laki-laki bermulut pedas seperti Baekhyun dan Kyungsoo.

Ia baru saja akan bertanya hal yang sama pada Lee Eunbi ketika tiba-tiba saja merasakan sebuah benda padat mendarat sempurna di punggungnya, selaras dengan perasaan basah dan dingin yang luar biasa menusuk.

Sepertinya seseorang baru saja melempar sesuatu seperti sekotak jus atau susu di sana, Yena tidak benar-benar melihatnya. Ia hanya mengartikan lemparan itu dari tatapan Jongin yang terkejut, dan Kyungsoo yang ternyata bisa juga menatapnya dengan agak prihatin.

Bagus, sekarang bajunya terasa lembab juga lengket, dan ia rasa akan ada memar kebiruan dipunggungnya. "Menurut kalian, jika aku langsung berdiri dan menjambak rambut siapapun yang berani melakukan hal seperti ini di padaku, apa aku akan tetap terlihat sangat menyedihkan dan menjijikan dimata mereka?"

Yena bertanya pada kedua laki-laki yang masih tergagu mengamatinya, Jongin buru-buru mengambil beberapa lembar tisu untuknya. "Apa aku yang harus melakukannya untukmu Noona? Melabrak mereka?"

"Kalau aku jadi mereka, aku akan semakin tertarik untuk ikut campur jika ternyata ada satu pangeran lagi yang datang untuk menyelamatkan tuan puteri."

Kyungsoo benar, dalam hal ini Ahn Yena adalah tuan puteri malang yang bukannya merasa terselamatkan, tapi justru akan semakin terancam keselamatannya.

Matanya terasa memanas tapi dia tidak ingin terlihat lebih menyedihkan lagi jika menunjukan betapa ia sangat ingin menangis disini, di depan orang-orang itu yang akan semakin kencang menertawakan kesedihannya. Sekarang ia hanya merasa perlu untuk segera berdiri dan cepat-cepat keluar dari ruangan yang tiba-tiba terasa pengap dan menyesakan ini.

Bitter of Love (Byun Baekhyun)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant