Bitter 23

2.2K 371 151
                                    

"Aku akan kembali masuk kerja besok."

"Secepat itu? Kau baru saja keluar dari rumah sakit."

Perempuan itu mengangguk pada Baekhyun yang masih mengemudi. "Aku butuh pelarian, kepalaku ini rasanya tidak mau berhenti memikirkan yang tidak-tidak."

Ahn Yena menghela nafasnya sebentar, hampir menangis tapi kembali berusaha tersenyum tipis saat Baekhyun menatapnya. "Yang paling penting sekarang adalah aku harus membuat diriku menerima kenyataan bahwa Choi Minsik telah bunuh diri dan kasus telah ditutup. Ku fikir sedikit demi sedikit aku akan bisa melupakannya jika aku kembali berkerja."

Satu tangan milik pria itu meraih puncak kepalanya dan mengelusnya pelan sebelum ia berucap, "kalau itu yang bisa membuatmu lebih rileks dan tidak terbebani, lakukan saja."

"Ugh, aku hampir mengira sedang melewati sesi konseling di rumah sakit saat kau berkata seperti itu barusan. Sejak kapan kau jadi pengertian dan penuh simpati begini?"

"Apa aku tidak boleh menjadi laki-laki yang lebih lembut? Kau sendiri menginginkan aku yang bagaimana?"

"Kenapa tiba-tiba butuh pendapatku?"

"Karena kau banyak komentar."

"Kalau begitu, jadilah seperti aktor Lee Min Ho."

"Sifatnya?"

"Bukan, wajahnya."

Laki itu memberhentikan mobilnya secara mendadak di pinggir jalan. Bayangkan, hal seperti ini Baekhyun lakukan hanya untuk meladeni ucapannya, Yena jadi tak habis pikir.

"Turun."

Apa?!

"Jadi kau mau menurunkanku di tengah jalan begini hanya karena iri pada Lee Min Ho?! Fine Byun Baekhyun, fine!!!"

Ahn Yena menyentak sabuk pengamannya dengan teramat kasar, dan bermaksud untuk segera membuka pintu mobil kalau saja lelaki itu tidak lebih dulu menarik pergelangan tangannya. "APA LAGI?! kau merasa bertanggung jawab untuk memberikanku ongkos naik taksi?! Tidak, terimakasih. Aku punya harga diri dan uang sendiri!!!"

Yena ingin cepat-cepat keluar, tapi Baekhyun masih mengamit lengannya. Mau tidak mau, ia jadi menatap laki-laki itu dan mendapati Baekhyun sedang menghela nafasnya pelan sambil memejamkan mata. "Pertama-tama, aku tidak menurunkanmu di tengah jalan, karena jelas kita berada di pinggir jalan."

"Yang kedua, aku tidak iri pada Lee Min Ho karena demi Tuhan, aku sangat percaya diri dengan wajahku!"

"Dan yang terakhir, aku menyuruhmu turun karena kita memang sudah sampai ke tempat yang di tuju. Sekarang kau sudah mengerti? Apa aku masih harus mendiktenya sekali lagi pada kepalamu yang tidak ada bedanya dengan batu itu?!"

"Kenapa kau membawaku ke sini? Tempat ini terlihat sama sekali asing!"

"Jongin yang memberi alamatnya. Kau lihat restoran di seberang sana? Dia mengundang kita datang ke sana."

"Memangnya ada apa?"

"Daripada kau terus mengoceh, kita lebih baik masuk ke sana sekarang kan?"

"Daripada kau terus mengoceh, kita lebih baik masuk ke sana sekarang kan?"

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.
Bitter of Love (Byun Baekhyun)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant