Bitter 30

2K 362 214
                                    

Tik

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Tik... tik... tik...

Yena tidak yakin soal sumber dari suara konstan yang terasa bergema di kepalanya saat ini. Selain itu, ia juga dapat merasakan keberedaan seseorang di ruangan yang sama tempatnya berbaring sekarang. Seseorang itu terdengar seperti sedang menangis dan menggenggami jemarinya erat-erat.

"Maafkan aku.... maafkan aku..." ujarnya.

Tapi Yena masih benar-benar tidak bisa membuka matanya, ia tidur terlalu lelap saat ini.

"Aku harusnya tidak meninggalkanmu sendirian kan? Aku harusnya memikirkan kondisimu selama ini..."

"Kenapa kau bisa berpikir untuk mengakhiri hidupmu? Apa kau sebegitu merasa kesepian dan sendirian? Maafkan aku.... maafkan aku yang terlambat datang untuk membuatmu tidak merasakan perasaan-perasaan semacam itu. Maafkan aku yang lebih memikirkan egoku..."

Semua isak penyesalan itu terdengar jelas oleh Ahn Yena walaupun ia masih terpejam.

Tidak salah lagi, seseorang yang dengan lancang menghentikan niatnya untuk mengakhiri hidup itu adalah saudara tirinya sendiri, Oh Sehun.

Dan perempuan itu kini sedang berada dalam usahanya untuk mengumpulkan kesadaran dan segera bangun dari ketidakberdayaannya ini. Kala kedua kelopak matanya itu akhirnya bisa terbuka secara perlahan, ia bisa mendapati dirinya berada di sebuah ruangan yang terlihat seperti bangsal rumah sakit.

Suara konstan tadi berasal dari patient monitor di sebelah ranjangnya, dan perasaan basah di telapak tangannya sekarang ini adalah kumpulan air mata dari seorang Oh Sehun

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Suara konstan tadi berasal dari patient monitor di sebelah ranjangnya, dan perasaan basah di telapak tangannya sekarang ini adalah kumpulan air mata dari seorang Oh Sehun.

"Kau sudah sadar?"

Perempuan itu kembali memejamkan matanya selama beberapa detik untuk meredam rasa sakit kepala yang luar biasa mendera. Tidak butuh waktu lebih lama untuk pertanyaan pertama keluar dari bibirnya, "Kenapa kau menyelamatkanku?"

"Kau ini bicara apa?!" Laki-laki itu berdiri dari duduknya.

"Aku harusnya mati."

"Sudah kuduga, hidup bersama Park Chanyeol bisa membuatmu jadi gila! Kenapa kau ingin mati? Sekarang aku sudah datang dan berada di sampingmu, kau tidak boleh mempunyai fikiran seperti itu lagi!" Laki-laki itu kembali duduk dan meraih jemari milik saudarinya, menggenggaminya dengan cukup erat. Sehun menunduk sebentar, Yena tidak yakin apa yang sedang pria itu lakukan sekarang. Mungkin kembali menangis?

Bitter of Love (Byun Baekhyun)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant