Bitter 7

2.2K 425 310
                                    


"Menyingkir, aku mau bekerja."

"Kita harus bicara, Oppa!"

"Kubilang minggir selagi aku masih bicara baik-baik padamu Lee Hwayoung."

Tidak ada orang yang menginginkan kehidupan pribadinya menjadi tontonan gratis bagi orang-orang, terlebih jika saat ini bahkan masih belum genap pukul delapan pagi. Begitu juga dengan Baekhyun, ia tidak habis fikir melihat tingkah perempuan yang sekarang ini berdiri dihadapannya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Dan Baekhyun sekarang dapat merasakan tatapan-tatapan penasaran yang membuat tengkuknya merasa merinding seketika. Keingintahuan orang-orang tentang kehidupan pribadi milik orang lain memang begitu menakutkan.

Tentu saja kecuali satu orang saja yang terlihat sama sekali tidak perduli dengan adegan drama apa yang terjadi pagi-pagi begini di lingkungan kantor.

"Kim Jongin, demamku baru turun pagi buta tadi dan tiba-tiba aku jadi menginginkan sejenis makanan berkuah untuk makan siang nanti. Kau punya rekomendasi?"

Ahn Yena kemudian mendapati Kim Jongin meletakan jari telunjuk di bibirnya sembari berkata, "kecilkan suaramu Noona, Presdir sedang marah besar!"

Yena mengedarkan pandangannya untuk kemudian mendapati situasi tidak menyenangkan di depan ruangan Presdir, lengkap dengan berpasang-pasang mata terpaku pada sepasang kekasih yang sedang beradu argumen

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Yena mengedarkan pandangannya untuk kemudian mendapati situasi tidak menyenangkan di depan ruangan Presdir, lengkap dengan berpasang-pasang mata terpaku pada sepasang kekasih yang sedang beradu argumen. "Astaga, sekarang bagaimana caranya aku bisa lewat dan masuk ke ruanganku?"

"Tunggulah sebentar disini Noona, Presdir sangat menakutkan ketika sedang marah."

Ya, tentu saja. Yena berani bersumpah di kantor ini tidak ada yang lebih mengetahui bagaimana pemarahnya seorang Byun Baekhyun daripada dirinya.

"Tapi aku perlu menyelesaikan eksepsiku...." ia mencebikkan bibirnya, kemarin Yena memang bermaksud ingin membawa pekerjaannya ke rumah namun berakhir tidak menyentuhnya sama sekali karena tiba-tiba merasa demam.

Sebelum Jongin sempat sadar akan langkah kaki perempuan itu yang sudah melangkah menjauhinya, Yena merasa harus cepat-cepat menuju ke ruangannya. Perduli setan, ia mulai melewati satu persatu orang-orang yang berkerumun untuk segera tiba ke ruangannya. Saat ini, eksepsinya bahkan lebih penting untuk segera diselesaikan ketimbang harus takut terhadap sosok Byun Baekhyun keparat yang bahkan tidak punya rasa malu dengan bertengkar di dalam kanto--

"Ahn Yena-ssi!!!"

Shoot!

Jujur, Ahn Yena benar-benar menjadi benci jika harus terlibat seperti ini. Ia otomatis menghentikan langkahnya, dan sekerumunan orang yang tadinya berada di sisi kanan dan kirinya itu kompak berhambur menjauh, seperti sengaja menjadikannya umpan bagi binatang buas dalam wujud Byun Baekhyun.

"Ya....Presdir?"

Yena mendongak untuk mendapati Baekhyun yang sekarang menatapnya dengan tatapan luar biasa murung, juga Lee Hwayoung di belakangnya yang terlihat seperti begitu terguncang mendapati apa yang tengah terjadi.

Bitter of Love (Byun Baekhyun)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant