Bitter 33

2.3K 376 249
                                    

Baekhyun sedang menunggu room service datang untuk membawakan makan malamnya ke kamar sambil serius menonton siaran berita di televisi. Ia bersyukur sudah sampai di kamar hotel sebelum malam, karena baru saja berita di tv mengatakan bahwa sedang terjadi badai salju di London.

Ponselnya berdering dan rupanya itu panggilan telepon dari Kang Seulgi.

"Ada apa Seulgi-ya?"

"Jangan pulang ke Korea sebelum berkunjung ke rumah, ini adalah perintah Ibuku."

"Darimana kalian tahu kalau pekerjaanku di sini memang hampir selesai? Di luar dugaan, aku punya waktu luang lumayan banyak."

"Itu bagus, jangan lupa kabari aku mengenai kapan kau sempat datang."

"Oke, aku akan meneleponmu lagi nanti."

Baekhyun menutup ponselnya tepat ketika suara bel di pintu berbunyi, akhirnya makanannya datang.

Ia membuka pintu dan mendapati bahwa alih-alih makanan yang datang, seseorang dengan mantel tebal yang terlihat basah kuyup justru sedang berdiri di sana.

Perempuan itu seketika terisak kencang dan berjongkok karena kedua lututnya terasa begitu lemas. Bahkan ia tidak memedulikan betapa terkejutnya Baekhyun dibuatnya karena aksi nekatnya yang satu ini.

"Akhirnya ketemuu!!!" Ahn Yena mengatakannya dalam isak yang begitu kencang, ia mengusap hidungnya yang memerah dan beringus. "Akhirnya aku menemukanmu.. ya Tuhan, aku pasti sudah mati kalau saja ini bukan pintu kamar yang tepat dan aku masih harus mencari lagi."

Pria itu masih ternganga, bahkan saat tubuh luar biasa dingin milik perempuan itu memeluknya erat, Baekhyun masih tetap terdiam layaknya patung. Peristiwa seperti ini memang tidak mudah dicerna oleh kepalanya, bagaimana bisa?

Waktu dimana ia tersadar dari shocknya adalah disaat tubuh perempuan yang memeluknya itu tiba-tiba terasa dua kali lebih berat daripada sebelumnya, dan sampai beberapa detik setelahnya Ahn Yena tidak kunjung berbicara sama sekali. Gelombang panik itu jelas menyerangnya saat mendapati gadis ini pingsan di dalam pelukannya.

***

Pukul dua dini hari, dan Ahn Yena mulai membuka matanya perlahan. "Di mana aku? Kenapa aku tidak bisa melihat?!"

Ia mendengar suara decakan pelan dan sesuatu yang terasa bergerak di sebelahnya, rupanya itu Baekhyun yang kemudian menyalakan lampu dinding. Keremangan cahaya dari sana membuatnya tersadar kalau pria ini sedang terduduk di sebelahnya dengan bertelanjang dada.

Tunggu dulu, bertelanjang dada?!

Yena tidak bisa memastikan apa hanya tubuh atas pria itu saja yang tidak terlapisi oleh sehelai benang pun, karena tubuh bagian bawahnya tertutupi selimut.

Dan satu lagi, dirinya sendiri juga merasakan tubuhnya begitu ringan dan ia hampir jatuh terjungkal saat menyadari kalau dirinya benar-benar bertelanjang bulat. Tangannya segera menutup kedua mulutnya, menyembunyikan ekspresi terkejut yang terbit di wajahnya.

Pria itu terlihat meraih sebuah termometer dari nakas di sebelahnya, dan mendekatkannya pada telinga Ahn Yena. "Suhu tubuhmu sudah kembali normal. Karena kau sudah bangun, sekarang makan, sehabis itu minum obat."

"Byun Baekhyun kau telanjang juga?"

Laki-laki itu mengerutkan keningnya, "Apakah pertanyaan itu penting sekarang?"

"Apa kita baru saja tidur bersama?"

"Kau hampir hipotermia karena menerjang badai salju. Kulit bertemu kulit, itu bisa membuatmu hangat."

Bitter of Love (Byun Baekhyun)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant