Warn: suicide ⚠️
Recommended playlist: Lewis Capaldi - Someone You Loved
I'm about to fall, and this time, i'm afraid that nothing will save me.
***Baekhyun memasuki apartemennya dan berdecak gusar begitu melihat perempuan itu masih berbaring persis seperti sepeninggalnya. "Dua hari aku pergi ke Seoul untuk menghadiri sidang klienku, dan seorang perempuan hamil yang pemalas masih belum juga beranjak dari atas sofa."
"Aku bosan." Lee Hwayoung bermaksud untuk beranjak duduk dan tersenyum saat mendapati lelaki itu cepat-cepat mengambil langkah sigap untuk membantunya. "Terimakasih, kau sangat pengertian terhadap Ibu hamil."
"Sudah makan?"
"Sudah, Kyungsoo yang memastikan asupan giziku tetap baik saat kau berada di Seoul."
Baekhyun hanya mengangguk sekenanya sebelum kembali menyeret kopernya menuju kamar. Rupanya perempuan berperut buncit itu tengah mengekorinya untuk bertanya, "besok bisa menemaniku kontrol kehamilan ke rumah sakit kan?"
Lelaki itu mengangguk sambil membuka lemari baju, "pukul berapa?"
"Setelah jam makan siang."
"Kalau begitu aku akan datang menjemputmu saat jam istirahat kantor."
"Itu bagus."
Lee Hwayoung menunduk untuk mengelus perutnya yang kini terlihat sebesar bola sepak, membuat fokus Baekhyun ikut beralih menatap perut yang sama itu untuk bertanya, "Berapa bulan lagi sampai melahirkan?"
"Dokter bilang tiga bulan lagi."
"Jangan terlalu banyak berfikir, aku khawatir kesehatanmu bisa terganggu."
Lee Hwayoung mendapati dirinya sendiri mengulum senyum yang canggung. "terimakasih, telah mengkhawatirkanku."
***
"Aku tidak mengerti apa lagi yang terjadi padamu sekarang? Setidaknya katakan sesuatu."
"....."
"Ahn Yena, aku tidak punya banyak waktu. Setelah makan siang aku masih harus kembali ke Kejaksaan."
"Just do your things then. Don't mind me."
"Bagaimana bisa?! Kau menangis sejak pagi dan kepalaku hampir pecah hanya dengan melihatmu terus berada di balik selimut begini. Aku sangat sibuk honey, tolong jangan lebih mempersulitku la--"
Tiba-tiba saja perempuan itu muncul dari dalam selimut dengan mata luar biasa sembab. "Jadi selama ini aku hanya menyulitkanmu?! Aku ini hanya seorang benalu kan? Aku memang tidak pernah berharga dalam kehidupan orang lain. Kenapa semua orang tidak pernah membutuhkanku seperti aku membutuhkan orang-orang? KENAPA SEMUA ORANG MEMBUANGKU?! KENAPA HANYA AKU YANG DITINGGAL SENDIRIAN?!"
Chanyeol tidak menyangka bahwa tangis perempuan itu akan menjadi pecah di waktu yang tidak tepat seperti sekarang ini, disaat banyak perkerjaan begitu menantinya di Kejaksaan sana. "Dengar, tidak ada yang membuangmu da--"
"Ayah dan mantan suamiku sendiri melakukannya!!"
Mendengarnya, lelaki itu melipat kedua tangannya dan sorotnya yang tiba-tiba mengeras, "rupanya kita lagi-lagi sedang membahas Byun Baekhyun."
"Tidak, maksudku--"
"Jadi selama ini aku hanya bermimpi kan, ketika mengira kau sudah bisa melupakannya setelah tiga bulan berlalu?"
VOUS LISEZ
Bitter of Love (Byun Baekhyun)
Fanfiction(Completed) Byun Baekhyun dan Ahn Yena yang sudah lama bercerai, dipersatukan lagi oleh masa lalu mereka yang ternyata masih belum selesai. "Marrying you is the worst decision i've made.." Since, September 2020 ⚠️Trigger warning: suicide⚠️