Bitter 6

2.2K 425 296
                                    


"Kim Jongin, bisa bantu aku membuat salinan atas identitas terdakwa? Pengacara Do bilang kau punya dokumen aslinya, aku membutuhkannya untuk menyusun eksepsi."

Pria yang tadinya sedang sibuk mengetik sesuatu di layar komputernya itu mendongak untuk mendapati Yena yang sudah masuk ke dalam ruangan loket administrasi tempatnya berkerja. "Ah, Yena Noona. Tunggu sebentar, aku akan menyelesaikan pekerjaanku yang tinggal sedikit lagi."

Yena mengangguk dan duduk di kursi tepat dihadapan Jongin sambil bertopang dagu. "Hei, kenapa akhir-akhir ini aku jarang melihatmu di rumah?"

Dan ia mendapati lelaki yang berusia lima tahun dibawahnya itu tersenyum malu-malu sambil berkata, "aku baru saja mulai berkencan dan sering menginap beberapa hari di rumah pacar ku Noona. Apa kau merasa sepi? Atau Baekhyun Hyung mengganggumu?"

"Kau memanggilnya Hyung?"

"Dia tidak pernah mau dipanggil begitu di kantor, tapi kalau dirumah tidak masalah. Jadi dia benar mengganggumu?"

"Tidak sama sekali Kim Jongin. Aku hanya penasaran karena jarang melihatmu di rumah akhir-akhir ini. Di kantor pun ruangan kita cukup jauh."

Kim Jongin terlihat memeriksa sesuatu di dalam laci meja kerja nya dan kemudian berucap, "ah! Aku lupa kalau Presdir sempat meminta dokumen itu tadi pagi untuk diperiksa. Bisa Noona tunggu sebentar disini? aku akan memintanya ke ruangannya sebentar."

"Tidak usah Jongin-ah, kalau begitu aku saja yang kesana. Kebetulan searah dengan ruanganku." Perempuan itu buru-buru berdiri dari duduknya. "Pekerjaanmu masih begitu banyak, aku tidak mau lebih merepotkanmu lagi."

Lelaki itu mengacungkan jempolnya seraya mengucap terimakasih, dan Yena beranjak pergi dari sana. Ruangan milik Presiden Direktur memang tidak jauh dari ruangan para pengacara untuk lebih memudahkan diskusi tentang kasus yang sedang ditangani.

Tangannya meraih pintu kaca di hadapannya untuk mendorongnya sampai terbuka, "Presdir, aku ingin meliha-- ASTAG--Maafkan aku! Aku benar-benar lupa untuk mengetuk pintu!"

Dan kedua orang dihadapannya itu cepat-cepat merapihkan duduk mereka dengan gelagat terkejut.

Berciuman di kantor? Astaga, Yena tidak pernah menduga akan melihat hal-hal seperti ini.

"Aku lebih baik kembali lagi nant--"

"Apa yang ingin kau periksa kemari? Jelaskan padaku." Byun Baekhyun terlihat bangkit dari sofa menuju meja kerjanya.

"Ti-tidak ada yang terlalu mendesak, presdir. Aku bisa kembali lagi nanti."

"Sunbae, anneyonghaseyo."

Ahn Yena otomatis mendongak kala wanita yang sedari tadi belum mendapatkan fokus darinya itu tiba-tiba memberi salam. Dan disaat sepersekian detik setelah ia mengenali siapa orang itu, kakinya reflek mundur satu langkah. "Lee... Hwayoung?"

"Aku tidak menyangka setelah berhenti menjadi Jaksa, Yena Sunbae akan berkerja di firma hukum yang sama dengan Baekhyun Oppa."

Ahn Yena menatap bergantian perempuan itu, kemudian Baekhyun yang terlihat berusaha kembali fokus dengan berkas-berkasnya nya di meja kerja. "Aku... tentu saja juga tidak menyangka kalau kau ternyata mengajukan mutasi kerja ke Kejaksaan Daegu, Lee Hwayoung-ssi."

"Aku pasti lupa bilang kalau kampung halamanku disini kan Sunbae?" Perempuan itu mengulum senyumnya, yang sebenarnya sangat tidak tepat untuk ditunjukan dalam situasi canggung begini. "Baekhyun Oppa bilang, kalian kebetulan tinggal satu rumah. Aku tidak perlu khawatir soal itu kan? Kau tahu, Aku merasa agak.... cemburu."

Bitter of Love (Byun Baekhyun)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant