Bitter 18

2.3K 415 249
                                    

Rekomendasi playlist untuk chapter ini:

Taeyeon - Can u hear me?

Langit masih gelap, Yena tidak yakin apa itu kira-kira pukul tiga atau empat pagi ketika ia bangun dan merasakan kekosongan di sekitarnya. Tidak ada lagi tangan yang memeluk pinggangnya, dan tiba-tiba saja ia merasakan serangan panik yang mendorongnya untuk cepat bangun dan tersadar.

Saat terbangun, mungkin ia harus siap ketika mendapati dirinya yang kembali di tinggal sendirian.

Tapi kenyataannya tidak, karena lelaki itu masih di sana.

Baekhyun berdiri di depan jendela, tampaknya ia membuka jendela itu untuk merokok

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou mettre en ligne une autre image.

Baekhyun berdiri di depan jendela, tampaknya ia membuka jendela itu untuk merokok. Yena masih duduk terpaku dan hanya menatap punggung lelaki itu sampai Baekhyun akhirnya mendongak dan terlihat lumayan terkejut mendapatinya seperti itu.

"Maaf aku membuka jendelanya untuk merokok sebentar. Kau pasti bangun karena kedinginan ya?" Perempuan itu mengangguk selaras dengan Baekhyun yang segera mematikan rokoknya dan kembali menutup jendela. "Tidurlah."

Ia mengangguk patuh namun matanya tidak teralih, "Mau kemana?"

"Aku tidak bisa tidur, pasti kau akan terganggu jika aku terus-terusan di sini."

Yena menahan Baekhyun dengan menarik tangannya, dan tampaknya pria itu sedikit terkejut. Ia kembali terduduk di pinggir ranjang, baru sadar kalau dari dekat, Yena lebih terlihat berkeringat daripada kedinginan.

"Aku..." suara perempuan itu terdengar parau. "Aku tidak tahu kenapa aku jadi seperti ini. Aku tidak bisa tidur, aku takut sendirian, tapi kau membuatku bisa mengatasinya dengan baik hanya dengan keberadaanmu di sini."

Pipinya bersemu merah saat mengatakannya. Yena tidak mau perduli dengan bagaimana ekspresinya terlihat sekarang, yang penting ia sudah mengatakan isi hatinya.

Pria itu masih terpaku menatapnya, sebelum akhirnya kembali merebahkan tubuh dan menarik selimut. Lelaki itu tetap memejamkan matanya, bahkan saat Yena mengikuti untuk tidur di sampingnya. Harusnya Baekhyun mengatakan sesuatu kan? Agar Yena tidak terlihat menyedihkan setelah menyatakan perasaannya.

"Byun Baekhyun...."

"Hmm?"

Tidak ada sahutan dan sesaat kemudian Baekhyun merasakan sesuatu yang hangat menyentuh bibirnya. Ia terkejut bukan main.

Sedangkan perempuan yang sedang mencium bibirnya itu tengah bergulat dengan pikirannya sendiri. Yena berpikir bahwa dirinya pasti sudah gila.

Baekhyun membuka matanya yang sebelumnya terpejam, membalas pagutan itu jauh lebih lembut dan dalam. Rasanya ia seperti mabuk, terlalu rindu sampai ingin menangis saat melakukannya.

Bitter of Love (Byun Baekhyun)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant