🌼 Happy Reading 🌼
🌷💞🌷💞🌷💞
Mansion Wang, Chenjia Residence.
Wang Yibo tiba di rumahnya menjelang malam.
Setelah menurunkan bosnya di halaman rumah, Paul pulang kembali ke apartemen.
Pekarangan rumah yang luas dengan berbagai tanaman dan rumput hijau yang terawat rapi. Satu kolam renang berbentuk angka delapan. Meja dan kursi rotan di dekat kolam dinaungi gazebo putih. Pohon flamboyan besar hampir menutupi tembok rumah dan sisi kolam.
Wang Yibo membuka pintu kaca geser yang langsung disambut oleh pengurus rumahnya bernama bibi Ann.
“Xiao Zhan sudah pulang?” tanya Wang Yibo.
“Tuan Muda Xiao tadi sore baru kembali. Sekarang ada di kamarnya,” sahut bibi Ann.
Wang Yibo bergumam dan mengangguk. Lalu mulai menaiki tangga kayu dengan pegangan kaca yang terdapat di tengah-tengah antara ruang tamu dan ruang makan.
“Apa dia sudah makan?” tanya Wang Yibo kembali berhenti di pertengahan tangga.
“Dia tadi makan sendirian, Tuan Muda,” jawab bibi Ann sambil menutup pintu.
Lalu melangkah ke arah ruang tamu sebelah kanan pintu kaca untuk menutup gorden.
Wang Yibo kembali menaiki tangga dan melangkah ke sebelah kiri dimana kamarnya berada. Pintu putih tebal itu tertutup, dengan perasaan waswas Wang Yibo mencoba membukanya. Dan terkunci. Wajahnya langsung pucat.
“Zhan?! Kau benar-benar mengunci pintunya? Kau serius?” serunya panik.
Dia berusaha mengetuk. Tapi Xiao Zhan yang ada di dalam sama sekali tidak menggubris.
Setelah tiba dari toko kuenya, Xiao Zhan langsung pulang ke kediaman Wang. Karena semenjak keduanya menjalin hubungan, mereka pun tinggal bersama. Xiao Zhan yang tadinya tinggal di apartemen, langsung diminta untuk tinggal dengannya di kediaman Wang.
Rumah itu hanya diisi Wang Yibo dan dua pengurus rumah. Bibi Ann dan paman Zhang. Keluarga Wang Yibo sudah meninggal. Hanya tinggal neneknya yang tinggal di kawasan Heng Shan. Tinggal sendiri dan tidak mau ikut campur urusan bisnis dan perusahaan cucunya.
Xiao Zhan yang sedang berleha-leha di tempat tidur sedikit terganggu mendengar teriakan kekasihnya. Akhirnya dia menuju kamar mandi dan membersihkan diri.
Wang Yibo masih berusaha mengetuk pintu putus asa.
“Zhan? Kau tega membuat aku tidur sendiri? Ayolah, buka pintunya,” suaranya berusaha lembut dan merayu. Tapi tidak ada jawaban sama sekali.
Akhirnya setelah sekian menit menunggu, Wang Yibo turun ke bawah. Mendekati deretan kabinet yang ada di dekat dapur. Dia membuka laci yang ada kunci cadangan rumah dan kamar. Berusaha mencari cadangan kunci kamarnya. Senyumnya merekah setelah menemukan kunci tersebut.
Wang Yibo pun kembali ke atas dan mencoba memasukkan kunci lalu membukanya. Berhasil.
Ternyata Xiao Zhan melepas kunci dan membuat pintu itu bisa dibuka dari luar.
Wang Yibo masuk lalu kembali mengunci pintu. Dia tidak melihat Xiao Zhan di tempat tidur. Samar telinganya mendengar suara air di kamar mandi.
Wang Yibo tersenyum. Tanpa menunggu lama dia membuka baju dan masuk ke dalam kamar mandi.
Xiao Zhan sedang menikmati kucuran air hangat dari shower yang menyala dibalik ruangan kaca. Sampai pinggangnya dipeluk dari belakang dan kedua tubuh itu menempel. Punggungnya menekan dada bidang yang berdetak kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]
RomanceBagi Wang Yibo, ulang tahunnya sekarang adalah sesuatu yang spesial baginya. Dimana dia menemukan seseorang yang selama ini dicarinya, mengisi hatinya yang terasa hampa walau dia memiliki segalanya. Di saat itulah, dia melihat satu sosok yang memika...