🌼 Happy Reading 🌼
🌷💞🌷💞🌷💞
Wang Yibo menunggu semalaman di rumah sakit. Baju dan keperluan dibawakan oleh Paul. Sementara Wang Zhuocheng pamit pulang setelah jam sembilan malam.
Walaupun Xiao Zhan sudah selamat dari luka tembak tapi dirinya masih belum sadar. Wang Yibo masih tetap khawatir selama kekasihnya itu belum membuka mata.
Dia masih duduk di dekat ranjang sambil memegangi jemarinya. Pakaiannya baru saja ganti setelah membersihkan diri.
"Kau pulang saja. Besok kau gantikan aku sementara mengurus semua kerjaan," ujarnya pada Paul yang berdiri mematung di dekat kaki Xiao Zhan.
Paul menggumam pendek lalu keluar dari ruangan. Lagipula besok dia harus mengganti jok belakang yang penuh dengan darah Xiao Zhan.
Tak terasa Wang Yibo pun tertidur sambil memegangi jemari Xiao Zhan.
Sedangkan Wang Haoxuan harus rela dirinya tertidur dibalik sel sementara. Sampai ada tuntutan yang jelas dari pihak yang bersangkutan.
Masih memakai baju yang sore, dia membaringkan diri diatas papan tinggi berlapis kasur tipis. Pandangan menerawang, sama sekali tidak bisa tidur. Pikirannya melayang pada Xiao Zhan.
Bagaimana keadaan dirinya? Apakah dia selamat?
Apa dia akan dikabari sebagai keluarga?
Atau bahkan dia akan dibiarkan dalam sel selamanya?
Wang Haoxuan menggunakan lengannya menutup kening. Semuanya jadi kacau, sangat diluar prediksinya. Dia juga teringat asistennya yang pasti khawatir sementara ponselnya disita oleh polisi.
Dia pun hanya bisa mencoba memejamkan mata. Dirinya harus bersabar menunggu esok hari. Dia sudah pasrah menerima apapun yang akan terjadi pada dirinya.
Renji Hospital.
Pagi hari, Wang Yibo terbangun dengan usapan lembut di kepalanya. Dia tersentak bangun merasakan lehernya pegal karena tertidur miring semalaman.
Matanya mengerjap beberapa kali melihat senyuman samar Xiao Zhan serta mata sayu yang menatap padanya. Dia pun meraih tangan pucat itu dan mengecupnya lembut.
"Kau sudah sadar? Aku sangat mengkhawatirkanmu," ucapnya pelan. Dia pun bangkit mengusap pipi Xiao Zhan lalu mengecup keningnya.
"Aku akan panggil dokter," Wang Yibo tersenyum.
Tidak berapa lama dokter pun tiba bersama seorang perawat.
Wang Yibo beranjak ke kamar mandi.
"Anda masih harus istirahat. Paling cepat besok baru bisa pulang," dokter itu berkata setelah memeriksa Xiao Zhan.
Perawat melepas selang oksigen dan menyuntikkan vitamin pada tabung infus.
Wang Yibo keluar dari kamar mandi dan terlihat segar. Dia langsung mendekati dokter yang memeriksa Xiao Zhan.
"Kapan dia bisa pulang, Dokter?"
"Paling cepat besok pagi, Tuan Wang," jawab dokter itu tersenyum.
"Terima kasih, Dokter," Wang Yibo balas tersenyum.
Sekitar jam sembilan pagi, Wang Zhuocheng sudah kembali menyetorkan muka ke rumah sakit sambil membawa makanan dan buah. Dia terlihat senang melihat Xiao Zhan sudah sadar.
"Zhan? Ya Tuhan! Akhirnya kau bangun. Kau tahu, aku kemarin seperti mau ikut mati melihatmu tertembak," suara bawelnya mulai berkicau.
Wang Yibo bangkit dan mengusap kepala Xiao Zhan. Lalu membantunya bangun dan bersandar memakai bantal putih sebagai ganjal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]
RomansaBagi Wang Yibo, ulang tahunnya sekarang adalah sesuatu yang spesial baginya. Dimana dia menemukan seseorang yang selama ini dicarinya, mengisi hatinya yang terasa hampa walau dia memiliki segalanya. Di saat itulah, dia melihat satu sosok yang memika...