🌼 Happy Reading 🌼
🌷💞🌷💞🌷💞
Xiao Zhan menutup interviewnya disertai senyuman manis dan kata-kata filsafat. Setelah melakukan sesi foto dan diakhiri dengan makan bersama, dia pun bisa bernafas lega. Dia masuk ke ruangan studio Fortune dimana Wang Zhuocheng sedang duduk sambil membaca majalah.
Xiao Zhan menghempaskan punggung pada sofa empuk yang ada di ruangan.
Wang Zhuocheng menyodorkan Lemon tea dalam cup besar yang langsung disambut oleh Xiao Zhan.
“Bos Wang menunggumu sore ini di toko kue,” Wang Zhuocheng berkata sambil kembali menghempaskan dirinya di kursi.
“Hmm,” Xiao Zhan menggumam pendek.
Dia kembali menyeruput lemon tea sambil bersandar lemas di kursi sofa.
Wang Zhuocheng meliriknya sekilas.
“Kalian bisa menyelesaikan masalah baik-baik, apalagi kau akan pergi syuting ke luar kota. Jangan sampai mengganggu fokusmu.”
Xiao Zhan menggoyangkan cup minuman yang sudah kosong.
“Cepat sekali minuman ini habis,” gumamnya tanpa peduli ocehan managernya.
Wang Zhuocheng mendelik kesal.
“Biasanya kau tidak berlarut-larut menghadapi masalah. Kenapa sekarang begitu memakan waktu lama? Sudahlah, lebih baik aku mengantarmu ke toko kue.”
Dia melempar majalah ke arah Xiao Zhan yang duduk terpekur sambil memandangi cup kosong di tangannya.
Sesaat kemudian Xiao Zhan beranjak keluar mengikuti Wang Zhuocheng.
Tidak memakan waktu lama, SUV abu itu sudah terparkir di depan toko.
Sean Red Cake.
“Aku sudah memesan tiket untuk senin sore, kau sekalian pamit sama suamimu. Jangan sampai dia tidak bisa tidur tanpa memeluk istrinya tercinta,” Wang Zhuocheng menahan tawa yang hampir meledak.
Xiao Zhan yang hendak turun menghentikan gerakannya dan meraih kotak tissue.
“Sialan kau! Sekali lagi berkata seperti itu, aku akan benar-benar memotong gajimu 70 persen!” sentaknya dongkol.
Tangannya bergerak melempar kotak tissue ke arah manager bawel yang tertawa lepas sambil menangkap kotak yang terlempar ke arahnya.
Xiao Zhan turun dengan gerutuan panjang, membanting pintu mobil cukup keras dan melangkah lebar memasuki toko kue.
Sementara Wang Zhuocheng kembali melajukan mobilnya masih menyisakan kekehan geli mengingat ekspresi sahabatnya.
Begitu masuk, Xiao Zhan memutar pandangan tapi tidak melihat ada Wang Yibo yang menunggu. Dia mendengus pelan. Lalu beranjak ke pantry dan mengambil minuman.
Sesaat berbicara pada Fanxing, kasirnya yang mengurus toko kue. Setelah itu dia memasuki ruang pribadinya.
Saat pintu terbuka, sosok tampan itu berdiri dengan senyum manis menghias wajahnya. Xiao Zhan membelalak.
“Yibo, kau – “
“Kenapa? Tidak menduga aku akan menunggumu disini?” Wang Yibo meraih pinggangnya mendekat.
Xiao Zhan melengos dengan muka merona.
Wang Yibo menarik dagunya.
“Jangan kesal lagi, aku harap kau mengerti. Besok aku tidak bisa menemanimu,” ujarnya lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]
RomanceBagi Wang Yibo, ulang tahunnya sekarang adalah sesuatu yang spesial baginya. Dimana dia menemukan seseorang yang selama ini dicarinya, mengisi hatinya yang terasa hampa walau dia memiliki segalanya. Di saat itulah, dia melihat satu sosok yang memika...