🌼 Happy Reading 🌼
🌷💞🌷💞🌷💞
Malam itu Wang Yibo terlihat mabuk di sebuah klub.
Di ruangan bar, duduk dengan punggung bersandar dan muka sayu. Dia kembali menuang anggur ke dalam gelas kristal. Sekaligus menenggaknya membuat tenggorokannya terasa panas.
Dia tertawa sendiri. Begitu datar tanpa emosi. Matanya seakan melihat Xiao Zhan sampai mengerjap beberapa kali. Lalu terpejam menyadari dia hanya seorang diri.
Tanpa ada seorangpun yang mendampingi, tidak ada sosok Xiao Zhan yang selalu ada di sisinya. Menghiburnya disaat sedih, membantu mencari solusi disaat dia kebingungan.
Bahkan sekarang dia harus menghadapi tindakan gila adiknya yang menginginkannya menjadi seorang pengemis jalanan dengan menyerahkan semua hasil usahanya selama ini.
Dalam hidupnya, dia selalu bertindak keras. Menghitung untung rugi dalam hal apapun. Tapi sekarang dia merasakan ketidakberdayaan yang membuatnya seakan lumpuh.
Dirinya merasa sangat rapuh, rasa takut yang menguasai. Merasa marah dan kesal pada diri sendiri tapi begitu pedih dan tidak berdaya pada saat yang sama.
Tanpa terasa dia menitikkan airmata. Memijat keningnya yang pusing karena minuman. Kepalanya berdenyut keras, membuat matanya sedikit berkunang-kunang. Nama kekasihnya terucap pilu dari bibirnya yang bergetar.
"Zhan..." desahnya lirih.
Paul yang menunggunya karena khawatir terlihat sedih. Dia ikut merasa bingung dengan situasi sekarang.
Wang Zhuocheng setiap hari menelepon menanyakan kabar Xiao Zhan. Dia sangat cemas dengan hilangnya artis kesayangannya yang tentu saja membuat dia harus menolak berbagai tawaran dari beberapa majalah dan brand internasional.
Satu minggu berlalu sejak hilangnya Xiao Zhan. Seperti janjinya, siang itu Wang Haoxuan kembali menghubungi kakaknya.
Wang Yibo yang sudah siap pun langsung mengangkat telepon yang berbunyi.
"Wow! Kau sangat cepat mengangkat telepon dariku," celetuk Wang Haoxuan tertawa.
"Tidak usah bertele-tele, Haoxuan. Apa kau benar-benar tidak bisa berubah pikiran?"
Wang Yibo terdengar pasrah. Tanpa ada niatan berdebat lagi.
"Bagaimana Xiao Zhan? Jangan sampai kau mengabaikannya."
Wang Haoxuan tersenyum sambil menatap Xiao Zhan yang duduk di depannya.
"Kekasihmu sangat sehat dan terawat, kau tidak usah khawatir. Dia hanya merindukanmu," ketawanya kembali berderai.
Wang Yibo menegakkan punggung yang sedaritadi bersandar lelah di kursi kerjanya.
"Bisakah aku bicara padanya? Aku mohon, Haoxuan," ujarnya memelas.
Wang Haoxuan sedikit tersentuh mendengar kakaknya yang angkuh memohon padanya. Sejenak dia melirik Xiao Zhan yang juga menatapnya dengan pandangan memohon.
Wang Haoxuan menarik nafas panjang.
"Baiklah."
Dia pun menyerahkan ponsel pada Xiao Zhan yang langsung disambut semangat. Suaranya hampir bergetar saat mulai berbicara.
"Yibo... Bagaimana keadaanmu?"
Wang Yibo berdiri, wajahnya berbinar dan sorot mata memancarkan kerinduan.
"Zhan? Apa kau baik-baik saja? Apa yang dia lakukan padamu? Aku sangat merindukanmu. Aku mengkhawatirkanmu, Zhan," Wang Yibo tidak bisa menahan suaranya yang bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]
RomanceBagi Wang Yibo, ulang tahunnya sekarang adalah sesuatu yang spesial baginya. Dimana dia menemukan seseorang yang selama ini dicarinya, mengisi hatinya yang terasa hampa walau dia memiliki segalanya. Di saat itulah, dia melihat satu sosok yang memika...