Love is Implied 29

986 147 9
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

🌷💞🌷💞🌷💞

Menjelang sore, Yangyang terlihat keluar dari mobil yang ia parkir di pelataran rumah sakit. Sebelah tangan memegang buket bunga mawar.

Selang dua menit langkahnya terdengar mantap menapaki lantai rumah sakit, menyusuri lorong dan menuju ruangan VIP tempat Xiao Zhan dirawat.

Dia berhenti di depan satu pintu putih yang tertutup. Sesaat mengetuk lalu mendorong pintu. Melongokkan kepala, dia melihat Xiao Zhan duduk seorang diri di atas ranjang.

Pemuda manis itu otomatis berpaling dan terlihat kaget melihat dirinya.

“Yangyang? Bagaimana kau tahu aku disini?”

Yangyang masuk dan berjalan mendekat, meletakkan buket bunga diatas meja dekat kepala ranjang.

“Aku mencari tahu tentangmu,” ujarnya sambil mengukir senyuman manis.

Dia pun menarik kursi dan duduk di dekat ranjang.

“Bagaimana keadaanmu? Aku mengkhawatirkanmu setiap hari,” imbuh Yangyang sambil menatap dengan sorot mata lembut.

“Aku sangat baik, sepertinya kau selalu mengikuti beritaku. Jangan-jangan benar kata Zhuocheng, kau menempatkan mata-mata di sekitarku.”

Xiao Zhan tersenyum dan berusaha mengalihkan pandangan ke ujung kakinya. Dia selalu tidak sanggup membalas tatapan Yangyang lebih lama.

“Managermu bilang begitu? Kenapa dia bisa menebak dengan sangat tepat?”

“Jadi kau benar mengawasiku?” Zhan kembali menatap Yangyang seraya melebarkan mata.

Yangyang tersenyum simpul.

“Tidak seekstrim itu. Aku hanya tidak mau ketinggalan kabar tentangmu,” ujarnya ringan.

Xiao Zhan tertawa pelan. Disadari atau tidak, suasana hatinya selalu membaik di dekat pemuda itu. Sampai dia berjengit kaget waktu jemarinya diraih dengan lembut.

“Aku sangat mengkhawatirkanmu, Zhan. Aku pikir kau kembali berubah pikiran dan meninggalkan peran di tengah jalan,” Yangyang berkata lirih.

Xiao Zhan berusaha menarik tangannya dari telapak yang terasa hangat.

“Aku tidak akan berbuat seperti itu. Tidak ada dalam kamusku harus menghentikan peran ditengah syuting,” sahut Zhan kembali tersenyum.

“Aku hanya merasa cemas beberapa hari ini dan tidak tahu harus mencarimu kemana. Syukurlah kau sekarang baik-baik saja,” Yangyang kembali mengulas senyum.

“Jangan khawatir. Mungkin aku hanya perlu istirahat satu hari lagi dan akan kembali ke lokasi syuting.”

Keduanya sama-sama saling melempar pandangan dan tersenyum.

Tidak terasa mereka pun berbicara sampai waktu hampir gelap. Merasa berat hati, Yangyang beranjak bangkit.

“Aku harus pulang,” ujarnya pelan.

“Terima kasih kau sudah melihatku,” Zhan menjawab tulus.

Yangyang hanya menatap penuh kerinduan.

Aku selalu ingin ada didekatmu, Zhan..

Lalu mengangguk samar. Tanpa sadar mengulurkan tangan dan mengusap kepala Xiao Zhan.

“Cepatlah sembuh. Aku menunggumu..”

Xiao Zhan sesaat tertegun mendapat perlakuan pemuda itu. Dia tidak mengantisipasi gerakan tangannya dan hanya bisa menatap punggung yang berlalu.

𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang