🌼 Happy Reading 🌼
🌷💞🌷💞🌷💞
Waktu terus berlalu, Wang Zhuocheng lupa memberitahu Xiao Zhan soal telepon Paul. Dia langsung disibukkan kembali menyambut kedatangan teman lainnya.
Xiao Zhan masih tampak bercengkerama bersama teman-teman sesama artis dan seluruh kru film. Dia sudah menghabiskan satu gelas Bloody Mary dan tersenyum menanggapi perkataan temannya.
Sampai kemudian dia melirik jam tangan Montblanc hitamnya. Xiao Zhan terkesiap. Waktu sudah menunjukkan jam delapan malam.
“Astaga! Yibo…” gumamnya khawatir.
Dia teringat janjinya bertemu Wang Yibo di toko kue. Dengan tergesa dia menghampiri Wang Zhuocheng yang sedang berbincang dengan kru film.
“Zhuocheng, kau tidak mengingatkanku! Aku punya janji jam enam dengan Yibo!” seru Xiao Zhan agak kesal.
Wang Zhuocheng terperanjat. Dia menepuk keningnya.
“Astaga, Zhan! Sorry-sorry. Aku benar-benar lupa memberitahumu. Aku akan mengantarmu,” ujar Wang Zhuocheng bergegas keluar disusul Xiao Zhan yang bergegas memasuki jok belakang SUV abu.
Di toko Sean Red Cake.
Wang Yibo sudah berkali-kali melirik jam tangannya. Dia sudah menghabiskan satu cangkir Macchiato dan bahkan beberapa potong kue, karena Xiao Zhan tak juga kunjung datang.
Dia masih setia menunggu, duduk menyandar sambil melipat tangannya di depan dada. Matanya menatap ke luar toko kue yang sudah gelap. Hanya penerangan lampu jalan dan lampu dari beberapa toko lainnya yang berderet di jalan besar itu.
Sampai akhirnya dia melihat SUV abu itu berhenti di depan toko kue.
Wang Zhuocheng membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi. Hanya memakan waktu tiga puluh menit, mereka pun tiba di depan toko kue Xiao Zhan.
“Kau akan kembali ke klub?” tanya Xiao Zhan sebelum turun.
“Hmm, aku harus mengurus semuanya sampai selesai. Selamat berkencan,” seringainya melirik Xiao Zhan yang hendak turun.
Xiao Zhan mendecak pelan, tapi wajahnya terlihat merona. Dia pun turun dan melihat satu mobil sport silver yang mengkilat di tengah cahaya lampu malam.
Wang Zhuocheng langsung melaju kembali menuju klub Century.
Xiao Zhan bergegas masuk, lalu menoleh ke depan mini bar dimana pemuda tampan itu duduk dengan santai.
Wang Yibo tersenyum dengan mata berbinar. Penantiannya seakan tidak percuma dengan kembali melihat sosok rupawan di depannya yang berpenampilan begitu sempurna.
Xiao Zhan mendekat disertai debaran dada yang sedikit mengganggu melihat pemuda yang terlihat begitu memukau dengan dandanannya. Luar biasa tampan.
“Yibo, maaf… Aku – aku benar-benar lupa,” ujar Xiao Zhan merasa tidak enak.
Wang Yibo menggeleng pelan.
“Tidak apa-apa. Aku tahu bagaimana suasana party di klub,” sahutnya tenang.
Xiao Zhan duduk di hadapan Wang Yibo. Sesaat mereka saling memandang sampai Xiao Zhan merasa mukanya terasa hangat.
Untuk mengusir rasa gugup, dia melirik jam tangannya.
“Emmm, kau sudah makan?” tanyanya kembali menatap wajah tampan di depan.
“Aku sudah kenyang makan kue. Kau sendiri? Jangan bilang di pesta tidak ada makanan,” ujar Wang Yibo.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]
RomanceBagi Wang Yibo, ulang tahunnya sekarang adalah sesuatu yang spesial baginya. Dimana dia menemukan seseorang yang selama ini dicarinya, mengisi hatinya yang terasa hampa walau dia memiliki segalanya. Di saat itulah, dia melihat satu sosok yang memika...