Love is Implied 23

874 127 17
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

🌷💞🌷💞🌷💞

Setelah pihak Gabrielle mengeluarkan pernyataan dan membersihkan nama keduanya, berita itu mulai berkurang dan semuanya kembali berjalan normal.

Gadis itu pun resmi keluar dari agensi Wang Yibo.

Menjelang siang yang cukup cerah, di ruangan kantor Wang. Paul yang masih melakukan pencarian akun terlihat menceritakan hasilnya, dia pun akhirnya bisa menemukan akun yang menyebar berita tentang Xiao Zhan.

Wang Yibo sedikit terhenyak ketika mengetahui siapa yang menyuruh akun itu bertindak. Dibalik semua kerusuhan itu ternyata sepupunya sendiri mempunyai andil yang sangat besar.

Lusy masih belum berhenti mengganggu kehidupannya dan menggunakan cara itu untuk menjatuhkan Xiao Zhan.

CEO muda itu memijat pelipis dengan mata terpejam. Kepala belakangnya sedikit berdenyut. Sementara Paul menatapnya prihatin.

“Dimana keberadaan Lusy sekarang?” Yibo masih menekan sikutnya ke atas permukaan meja.

“Hari ini orangku melihat nona Lusy di sebuah tempat makan di Gold Bell Plaza. Apa kita akan menemuinya?”

Wang Yibo menggumam pendek.

“Suruh orangmu menahannya, jangan biarkan dia pergi sampai kita datang,” ujarnya sambil bangkit dan meraih jas Armani hitam di sandaran kursi.

Sepuluh menit kemudian, Mercedes hitam itu meluncur ke jalan Huaihai menuju Plaza Gold Bell.

Sementara itu, Xiao Zhan sudah mulai syuting drama boyslove bersama Yangyang. Tanpa sadar keduanya semakin akrab.

Dengan karakter pemuda itu yang selalu ceria dan banyak memberikan perhatian membuat Xiao Zhan merasa nyaman.

Saat mereka break syuting, keduanya terlihat duduk bersama. Yangyang menyodorkan kopi Starbuck dalam paper glass.

“Kau menyukai kue? Aku lihat camilanmu tidak lepas dari kue-kue manis,” ia menatap Xiao Zhan yang sedang asyik menyuapkan potongan kue.

“Hmm, cobalah. Ini kue dari tokoku sendiri,” Zhan menerima gelas kopi dan menawarkan sepotong kue merah.

“Aku suka sakit gigi,” Yangyang sedikit meringis.

“Coba dulu, aku jamin kau akan menyukainya,” desak Zhan.

Pemuda itu memasang ekspresi takut dan menjauhkan wajahnya.

Melihat hal itu, Xiao Zhan tersenyum jahil. Dengan gesit dia mengambil potongan kue dan menjejalkannya ke mulut Yangyang yang melotot horor.

Mau tidak mau pemuda itu mengunyah kue dengan mulut belepotan. Sedetik kemudian dia tampak tertarik.

Xiao Zhan menahan tawa dan menyerahkan selembar tissue.

“Kau bilang kue dari tokomu? Apa kau juga bisa membuat kue?” Yangyang mengusap mulutnya, lantas meraih botol minuman.

“Di jalan Nanjing, tidak terlalu besar,  hanya menyalurkan hobi.”

“Kuenya manis dan semakin terasa manis memakannya di depanmu.”

Pipi Xiao Zhan mengeluarkan semburat merah. Dia pura-pura serius menyedot kopi.

“Kapan kau akan mengajakku kesana?” Yangyang kembali bersuara.

Xiao Zhan meliriknya sekilas. Sepertinya pemuda itu benar-benar ingin mengetahui segalanya.

𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang