🌼 Happy Reading 🌼
🌷💞🌷💞🌷💞
Mereka kini berada di kafe La Rose di sebelah lapangan Green Court. Tuan Xiao memesan makan, sedangkan Wang Yibo dan Xiao Zhan cuma memesan dessert. Paul pun ikut duduk bersama mereka.
“Berarti aku tidak perlu mengenalkan kalian lagi. Zhan, kau bisa belajar darinya bagaimana cara nengurus perusahaan,” ujar tuan Xiao.
Xiao Zhan mendesah malas. Perlahan dia menyantap dessert Mango Cheese Cake. Sesekali matanya melirik pada Wang Yibo yang duduk di depannya.
Paul yang duduk di sebelah Wang Yibo akhirnya mengetahui kalau yang membuat bosnya tersenyum adalah orang tampan sekaligus manis yang duduk di sebelah tuan Xiao.
Dia bisa melihat keduanya sesekali saling mencuri pandang. Diam-diam Paul tersenyum sembari menyeruput minuman berupa Avocado Coffee.
“Sepertinya dia tidak terlalu tertarik dengan bisnis, Paman,” timpal Wang Yibo melihat Xiao Zhan yang merengut.
Wang Yibo menyeruput Black Tea Macchiato seraya melirik Xiao Zhan dan melemparkan senyum manisnya.
Xiao Zhan sedikit merona lalu menyesap Fruit Tea sembari memalingkan muka melempar pandangan ke luar jendela.
“Aku tidak mengerti kenapa kau memilih jadi publik figure yang penuh dengan gosip. Ngomong-ngomong kau datang sendiri?” tanya tuan Xiao menatap anaknya.
“Hmm,” Xiao Zhan bergumam malas.
“Harusnya kau mulai belajar sedikit-sedikit, Zhan. Paling tidak kau bisa mewakili ayahmu pada saat kritis,” cetus tuan Xiao lagi tetap ngotot.
“Sudahlah, Ayah. Aku sudah bilang tidak berminat. Lagipula Ayah masih sanggup mengurus semuanya sendiri. Aku lebih cocok di dunia hiburan,” kilah Xiao Zhan tidak mau tahu.
“Kau mau menunggu ayahmu ini tidak bisa apa-apa? Sampai tidak bisa bergerak baru kau mau meneruskan usaha keluarga?” desak tuan Xiao dengan mata mendelik ke arah Xiao Zhan.
“Ayah!” Xiao Zhan berkata tertahan.
“Aku akan mengajarinya, Paman,” sela Wang Yibo menengahi keduanya.
Matanya menatap pada Xiao Zhan yang balik menatapnya tidak setuju. Wang Yibo mengerutkan kening dan menggelengkan kepala berusaha agar Xiao Zhan tidak membantah ayahnya.
Xiao Zhan merengut kesal. Dia kembali menghabiskan sisa dessertnya tanpa berkata lagi.
Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam lebih. Tuan Xiao pulang lebih dulu bersama sopirnya, dia tahu anaknya pasti tidak akan mau pulang dengannya.
Sementara Xiao Zhan sedikit enggan menghampiri mobil sport miliknya.
Wang Yibo menghampiri Xiao Zhan yang membuka pintu mobil.
“Zhan,” suaranya menahan gerakan pemuda manis itu.
Xiao Zhan berpaling dan melihat Wang Yibo memegang ponsel.
“Beritahu nomor ponselmu,” pinta Wang Yibo langsung.
Sesaat Xiao Zhan menatap wajah itu.
Wang Yibo mengacungkan ponsel dan menggoyangkan di depan wajah.
Xiao Zhan pun menyebutkan sejumlah angka dan melihat pemuda itu mengetik nomor yang ia sebutkan.
Wang Yibo memandang Xiao Zhan beberapa saat, pemuda manis itu masih berdiri diantara pintu mobil yang terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]
Storie d'amoreBagi Wang Yibo, ulang tahunnya sekarang adalah sesuatu yang spesial baginya. Dimana dia menemukan seseorang yang selama ini dicarinya, mengisi hatinya yang terasa hampa walau dia memiliki segalanya. Di saat itulah, dia melihat satu sosok yang memika...