Love is Implied 3

1.8K 214 13
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

🌷💞🌷💞🌷💞

Matahari tanpa terasa semakin turun dan menyisakan warna langit merah. Semburat senja yang terlihat indah menyisakan garis merah yang menyala.

Suasana romantis itu mendadak tercipta diantara dua orang yang sedang bertatapan. Menjadikan senja saat itu seperti sesuatu yang istimewa buat keduanya.

Entah kenapa Xiao Zhan merasakan pipinya menghangat. Semburat pink menghiasi pipi putih itu membuatnya tergesa memalingkan muka. Menghindari tatapan intens si pemuda tampan.

“Emmm – Kau benar-benar tidak pernah merayakan ulang tahunmu?” tanya Xiao Zhan mencoba mencairkan keheningan yang melingkupi keduanya.

“Hmm,” Wang Yibo menggumam pelan sebagai jawaban.

“Lalu kenapa kau membeli kue ini?” Xiao Zhan menepuk pelan kotak di atas meja.

“Kau bilang kalau warna merah menyiratkan sebuah pernyataan cinta.  Untuk itu aku memberikannya padamu,” jawab Wang Yibo yang membuat Xiao Zhan mendadak salah tingkah.

“Iya – maksudku… Aku pikir tadinya kau mau membeli kue itu untuk pacarmu,” sahut Xiao Zhan mendadak tergagap.

“Jadi kalau aku tidak membelinya kau akan mengatakan hal yang berbeda? Apakah mungkin itu hanya strategi marketingmu biar semua orang merasa sweet dan membeli kue darimu,” timpal Wang Yibo.

“Tentu saja tidak seperti itu. Warna merah memang melambangkan sebuah cinta yang hangat dan membara. Dengan kue ini kau bisa mewakilkan perasaanmu untuk pasanganmu. Mengungkapkan hal yang mungkin sedikit sulit untuk kau katakan,” terang Xiao Zhan antusias.

Semburat merah itu kembali menghiasi pipinya mengingat kalau kue itu diberikan untuknya. Tanpa sadar Xiao Zhan menepuk kedua pipinya pelan.

Wang Yibo tidak berkedip menatap wajah manis yang merona di depannya. Begitu menggemaskan.

Dia benar-benar lupa waktu sampai tersadar kalau di luar sudah gelap. Wang Yibo melirik jam tangannya.

Jam sepuluh malam.

Dia tidak menyangka waktu akan berlalu secepat itu tanpa dia rasakan.

Dengan sedikit enggan, Wang Yibo kembali menatap wajah manis itu.

“Waktu semakin malam. Aku harus pulang,” ucapnya ragu.

Dirinya benar-benar tidak mau meninggalkan sosok manis di depannya. Pria bernama Xiao Zhan itu mempunyai daya tarik kuat yang menarik dirinya untuk lebih mengenalnya.

“Apakah kau harus pulang secepat ini, Tuan?” Xiao Zhan berkata seakan mencegah kepergian pemuda tampan itu.

“Panggil saja namaku,” kata Wang Yibo.

“Aku hanya takut mengganggumu. Aku sudah mengajakmu berbincang dari sore. Mungkin kau harus mengurus tokomu,” tambahnya dengan suara yang jelas begitu enggan untuk pergi.

Bahkan dia belum bangkit sama sekali dari duduknya.

“Aku disini hanya untuk melihat kinerja karyawanku saja. Bahkan tidak setiap hari aku datang. Kebetulan hari ini aku bebas dan bisa bersantai disini,” kata Xiao Zhan.

“Sangat kebetulan,” gumam Wang Yibo.

“Kebetulan yang manis,” gumam Xiao Zhan hampir tak terdengar.

Wang Yibo mengerjap. Takut pendengarannya bermasalah. Dia hampir mau kembali berkomentar saat Xiao Zhan berkata sambil membuka kotak kue.

“Bagaimana kalau kita merayakan ulang tahunmu hari ini? Kita potong kuenya disini. Kau tidak keberatan?” tanyanya sambil menatap penuh kelembutan.

𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang