🌼 Happy Reading 🌼
🌷💞🌷💞🌷💞
Wang Yibo baru saja menyelesaikan makan malam dan meminum obat sakit kepala yang dibawakan Paul. Sejenak melirik jam tangan, menunjukkan angka 18.30. Dia pun memutuskan untuk berbaring sejenak di ruangannya.
Tanpa menunggu lama, Wang Yibo melangkahkan kaki menuju elevator.
Paul yang menunggu di kursi lobi akhirnya bernafas lega melihat SUV yang membawa Xiao Zhan berhenti di lobi hotel.
Xiao Zhan hendak bergegas turun saat suara Wang Zhuocheng menahannya.
“Jangan bilang kekasihmu kalau Paul yang memberitahu. Dia hanya mencoba membantu kalian,” ujarnya.
Xiao Zhan menoleh sesaat lalu mengangguk paham.
“Jam berapa besok mulai syuting?” dia bertanya sambil meraih tas dan menyampirkannya di bahu.
“Aku akan mengabarimu. Sutradara menginginkan tempat lain untuk lokasi drama sekarang,” sahut Wang Zhuocheng.
Xiao Zhan hanya menggumam pendek kemudian segera turun dari mobil dan melangkahkan kakinya menaiki tangga lobi dan masuk ke ruangan dimana ada meja resepsionis besar dan kursi tamu.
Wang Zhuocheng melajukan kembali mobilnya dan berlalu dari depan hotel.
Paul berdiri ketika melihat Xiao Zhan masuk dari pintu utama hotel.
“Dimana bosmu?” tanya Xiao Zhan ketika Paul menghampiri.
“Tadi sedang makan di restoran,” jawab Paul, mengiringi langkah Xiao Zhan masuk ke dalam restoran hotel.
Xiao Zhan memandang berkeliling dan hanya melihat beberapa tamu yang sedang duduk dan makan malam.
“Sepertinya bos kembali ke ruangannya, Tuan Muda. Tadi dia meminta obat sakit kepala,” ujar Paul saat melihat Wang Yibo sudah tidak ada di restoran.
“Baiklah. Aku akan ke atas,” kata Xiao Zhan dan berbalik menuju ke tempat lift.
“Aku akan menunggu di bawah,” ujar Paul setelah menemani Xiao Zhan menunggu pintu lift terbuka.
“Hmm,” Xiao Zhan manggut lantas memasuki ruang lift.
Paul kembali ke arah lobi hotel dan duduk di sofa. Setelah hampir sepuluh menit, dia akhirnya memutuskan pulang ke apartemen. Paul yakin kalau bosnya akan menginap di hotel malam ini.
Xiao Zhan keluar dari lift di lantai delapan dan bergegas mendekati ruangan pribadi Wang Yibo di salah satu sudut di sebelah kantor pemasaran. Perlahan Xiao Zhan membuka pintu.
Wang Yibo sedang berbaring terpejam di sofa beralaskan bantal kursi. Dia membuka mata saat mendengar suara pintu terbuka. Matanya melebar melihat sosok yang masuk.
“Zhan?” gumamnya heran sambil beringsut bangun.
Xiao Zhan tersenyum lalu menaruh tas dan membuka blazer. Langkahnya mendekat dan duduk di samping Wang Yibo.
“Aku dengar kau sakit,” ujarnya sambil memegang dagu Wang Yibo dan mengusap surainya yang sedikit kusut.
Wang Yibo mengerutkan kening.
“Paul memberitahumu?”
Xiao Zhan menggeleng.
“Aku khawatir padamu dan menanyakan keadaanmu. Aku pikir kau sudah pulang.”
Lalu menggeser duduknya menjauh dan menepuk pahanya.
Wang Yibo tersenyum lalu kembali berbaring merebahkan kepala diatas pangkuan Xiao Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]
RomanceBagi Wang Yibo, ulang tahunnya sekarang adalah sesuatu yang spesial baginya. Dimana dia menemukan seseorang yang selama ini dicarinya, mengisi hatinya yang terasa hampa walau dia memiliki segalanya. Di saat itulah, dia melihat satu sosok yang memika...