Love is Implied 16

976 138 5
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

🌷💞🌷💞🌷💞

Setelah berpikir dan menimbang beberapa saat, Xiao Zhan mengambil ponselnya dari tangan Wang Zhuocheng, sedikit mundur ke belakang mencari tempat untuk menyendiri dan menghubungi Wang Yibo.

“Halo..” sesaat kemudian terdengar suara Paul yang menjawab.

“Paul, dimana bosmu?” tanya Xiao Zhan.

“Bos sedang rapat, Tuan Muda. Aku memegang ponselnya. Bos bilang kalau kau yang menelepon aku boleh mengangkatnya. Aku sampaikan sekarang?” Paul beranjak dari duduknya di dalam ruangan rapat.

“Tidak perlu mengganggunya. Nanti saja aku telepon lagi. Katakan saja aku merindukannya,” Xiao Zhan menutup ponsel diiringi helaan nafas, kecewa dan sedikit kesal.

Paul yang hendak mendekati Wang Yibo menghentikan langkahnya, kembali duduk di meja khusus untuknya yang ada di ruangan rapat. Sesaat mukanya memerah mendengar pesan Xiao Zhan. Tapi dia mendengar suara tuan mudanya seperti tertekan.

Wang Yibo yang sesaat melihat asistennya sempat berdiri menatap padanya.

Paul hanya menggeleng melihat tatapan bosnya, menandakan semua baik-baik saja.

Xiao Zhan menghela nafas berat. Entah kenapa dia merasa sangat kesepian, dadanya terasa sesak. Dia duduk menyender pada tembok yang dingin, memejamkan mata berusaha mengatur emosi yang tiba-tiba terasa labil.

Entah berapa lama Xiao Zhan terpejam, sampai tepukan pelan mendarat di bahunya.

Wang Zhuocheng menatap prihatin.

“Ada yang mencarimu. Dia menunggu di lobi."

Xiao Zhan mengerutkan kening.

Siapa yang mencarinya ke tempat syuting yang jauh dari mana-mana?

Dengan enggan Xiao Zhan beranjak menuju lobi, matanya melebar saat melihat sosok yang duduk sambil bertumpang kaki dan tersenyum manis padanya.

“Haoxuan? Kau datang kesini?” ucapnya semringah. Sejenak dia melupakan perasaan yang sempat merusak moodnya.

“Aku menjemputmu. Kau bilang ada waktu jam empat sore ini. Sekarang sudah hampir saatnya. Kau bisa pergi sekarang?” kata Wang Haoxuan dengan senyuman yang tak luput dari bibir.

Xiao Zhan balik tersenyum melihat tampilan pemuda itu, kemeja krem salur dipadu jaket Celine abu mengkilat. Dia menggelengkan kepala.

“Kau sedang menggoda siapa, Haoxuan?” Xiao Zhan bertanya jahil.

“Aku maunya menggodamu. Tapi sayang kau milik kakakku,” sahut Wang Haoxuan menyeringai, menaikkan sebelah alis.

Xiao Zhan menutup mulut menahan tawa.

Anak ini benar-benar pandai bicara.

“Baiklah. Aku ganti pakaian sebentar,” ujar Xiao Zhan sambil berbalik.

Dia pun masuk ke ruang ganti dan kembali memakai bajunya berupa kaos putih dan jaket Gucci hitam bergaris di bagian dada.

“Kau mau pergi, Zhan?” tanya Wang Zhuocheng melihat Xiao Zhan sedang memakai sepatu sport CK putih.

“Hmm, tidak perlu penjagaan. Aku pergi bersama adiknya Yibo. Mungkin akan langsung pulang ke penginapan,” sahut Xiao Zhan, meraih dompet dan kacamata serta topi.

“Hati-hati. Kabari kalau ada apa-apa,” Wang Zhuocheng mengingatkan.

“Oke, managerku yang bawel,” Xiao Zhan berlalu dari ruang ganti.

𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang