Love is Implied 25

906 134 7
                                    

🌼 Happy Reading 🌼

🌷💞🌷💞🌷💞

Pagi hari Wang Yibo terbangun dengan kepala pusing. Semalam tidurnya sangat tidak tenang dan selalu terbangun. Matanya melirik jam.

Jam tujuh pagi.

Wang Yibo beranjak ke kamar mandi dan berendam air hangat.

Selang tiga puluh menit, dia keluar dan berpakaian dengan setelan Gucci hitam. Memakai kepunyaan kekasihnya seakan merasa dia ada di sekitarnya, dia pun bergegas turun.

Lima belas menit kemudian Paul memasuki gerbang putih, menghampiri bosnya yang sedang sarapan.

“Bagaimana dengan tuan muda Xiao? Apa sudah ada kabar?” Paul merasa khawatir lalu duduk setelah si empunya rumah mengangguk.

“Aku akan coba telepon paman Xiao. Tidak tahu dia pergi kemana, tidak biasanya dia seperti ini,” Wang Yibo tergesa menyelesaikan sarapan.

Lalu beranjak ke ruang tamu seraya membawa segelas jus jeruk, sambil menghubungi ayah Xiao Zhan.

“Halo, Yibo. Ada angin apa pagi-pagi menghubungi paman?”

Tuan Xiao sedang bersiap-siap di kamar saat melihat telepon dari kekasih anaknya.

“Tidak apa-apa, Paman. Oh ya, apa Xiao Zhan ada di Muxi?” Wang Yibo mencoba terdengar biasa.

Tuan Xiao mengerutkan kening, sedikit heran mendengar pertanyaan Wang Yibo.

“Sejak kembali ke Chenjia, dia belum datang lagi kesini. Kenapa? Apa dia tidak ada disana?”

Wang Yibo berusaha tersenyum walaupun tidak ada yang melihat.

“Kemarin cuma bilang mau mampir menengok paman, takutnya dia sudah tiba disana. Mungkin dia mampir ke tempat lain,” ujarnya dengan suara setenang mungkin.

“Dia memang suka begitu. Paling juga dia bersama managernya ke tempat nongkrong, atau ke toko kuenya,” tuan Xiao mendecakkan lidah.

Aah yaa  –  Toko kue.

Wang Yibo sedikit ada harapan.

“Baiklah, Paman. Maaf mengganggu. Aku putus dulu,” ujarnya sopan. Lalu beranjak kembali ke ruang makan dimana Paul sudah siap berangkat.

“Kita ke toko kue Xiao Zhan,” kata Wang Yibo lalu mengikuti Paul yang langsung melesat lebih dulu menghampiri mobil.

Sedan hitam itu pun keluar dari pagar putih menuju ke kawasan Nanjing.

“Sudah ada kabar dari paman Zhao?” Yibo berusaha menekan rasa gelisah dengan mengurus hal lain.

“Hmm.. Sore ini kita bisa tandatangan kontrak kerjasama,” Paul melirik spion sekilas, melihat bosnya yang terlihat khawatir.

“Lebih baik aku meneleponnya untuk memastikan kabar Lusy.”

Paul hanya menggumam samar sambil terus mengemudi, sementara membiarkan Wang Yibo melakukan hubungan telepon.

Satu jam kemudian, sedan hitam itu tiba di depan toko Sean Red Cake.

Toko itu baru saja buka. Terlihat dua orang pegawai kepercayaan Xiao Zhan yang sedang membenahi meja kursi.

Wang Yibo turun dan masuk menghampiri Fanxing.

“Selamat pagi, Tuan Muda Wang,” Fanxing tersenyum ramah.

“Apa Xiao Zhan datang kemari?” Wang Yibo langsung bertanya setelah mengangguk.

Fanxing menggeleng.

𝙇𝙊𝙑𝙀 𝙄𝙎 𝙄𝙈𝙋𝙇𝙄𝙀𝘿 [𝓢𝓮𝓪𝓼𝓸𝓷 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang