Mulai part ini, semuanya gak akan aman wahai pecinta Fero. So, jangan tiru yang tak pantas ditiru dan tiru yang pantas ditiru.
Yang baca ini pasti udah bisa ngebedain mana perbuatan yang salah dan yang benar. Bijaklah dalam membaca dan jangan tiru perbuatan yang salah.
◻️◻️◻️
Mayra melotot kesal, ia menjauhkan tubuhnya dari Fero. "Sinting!"
Fero semakin tertawa keras, ia hanya bercanda. Ternyata ada hal yang dapat membuat Mayra malu. Ia kira urat malu Mayra memang putus tak menyisakan apapun. Ternyata masih ada beberapa helai yang tertinggal.
"Ngapain lo ngajak gue ke sini?" tanya Mayra mengalihkan pembicaraan. Ia malu sekali kawan. Jangan dibahas lagi, jangan baca part sebelumnya.
Fero berdehem dan menyerahkan makanan milik masing-masing. "Gue mau ngomong."
"Dari tadi juga ngomong," ucap Mayra sambil membuka sterofoam lumpia basah miliknya.
"Bukan. Gue mau minta maaf."
Mayra menatap Fero tepat di matanya. Ia mengerti Fero meminta maaf atas hal apa, tapi ... Ia ingin sedikit menjaili Fero. Biasanya ia akan selalu menjadi sosok yang pengertian untuk segala tingkah Fero. Namun untuk kali ini, ia ingin Fero sedikit berusaha.
"Minta maaf?" tanya Mayra datar.
Fero mengangguk.
"Emang lo ngapain?"
Fero bergerak dengan gusar. Ia bingung ingin berkata apa, karena jujur ia belum pernah ada di posisi ini. Lalu ... perkataan Tino tadi terngiang di kepalanya.
"Jadi cowok jangan gengsi."
Oke. Fero akan praktekan.
"Gue minta maaf soal yang tadi. Gue ... gue udah nuduh lo. Sorry," ucap Fero pelan.
Mayra rasanya ingin tertawa melihat ekspresi Fero yang menggemaskan—kebingungan, takut, juga malu bercampur aduk di wajah si bule.
"Lo maafin gue kan?"
Mayra bergeming saja. Ia seolah hanya peduli pada makanan miliknya, tak menggubris Fero sama sekali.
Fero menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Kenapa Mayra malah mengacanginya? Apakah karena lumpia basah yang dimakannya itu lebih menarik darinya? Kalau seperti itu lebih baik ia singkirkan saja makanan berbahan toge itu, meresahkan sekali.
"Fero! Lo ngapain sih?!"
Mayra melotot pada Fero. Bagaimana gak melotot, Fero dengan seenak jidatnya mengambil lumpia basah yang sedang dimakannya dan melemparnya ke tong sampah. Menyebalkan sekali! Apakah Fero punya masalah dengan si lumpia basah? Lantas kenapa Fero juga membelinya?!
"Gue gak suka," ucap Fero datar.
"Lo ... " Mayra menghela napas panjang. Yang tadinya ingin menjaili, sekarang malah kesal beneran, "lo gak suka gue makan lumpia basah? Kenapa lo gak bilang dari tadi, kalau lo punya masalah sama si lumpia basah bilang! Apa masalahnya?"
"Gue gak suka lo cuma merhatiin makanan itu kalau gue lagi ngomong sama lo."
Mayra mendelik tajam, "Emang lo siapa mau gue perhatiin?"
🍌🍌🍌
"Saya tidak suka putri saya dekat dengan anak Anda," ucap seorang pria yang berusia lima puluh tahun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Bad
General Fiction"Yang kalian lakukan salah." Baik Meyra maupun Fero tidak mempedulikan apa yang mereka lakukan itu salah atau benar. Yang mereka tau ialah mereka senang dan puas karena melakukan hal yang mereka inginkan. Started: 14 March update/seminggu dua sekali