Two Bad • Part 1 ~ Club

4.6K 97 2
                                    

Pertama melihatmu aku sudah tertarik. Hingga berkedip pun rasanya pelik.

◻️◻️◻️

"Lo liat gak Fer? Cewek di pojok itu." tanya Tino sambil menyulut rokok dengan pemantik api dan mengapitnya di mulut.

"Yang mana?" Fero meminum sedikit wine miliknya.

"Yang pake baju kuning!" Tino menunjuk seorang cewek berparas cantik yang memakai atasan kaos oblong berlengan pendek yang menenggelamkan sampai pahanya.

Fero mengangguk. "Emang kenapa?"

"Gue aneh sama tu cewek."

Fero menaikan satu alisnya.

"Kayak gak niat buat clubbing. Liatin aja penampilannya."

Fero memutar bola matanya. Temannya ini memang terlalu memperhatikan sekitar dan mengurusinya.

Tak urung Fero tetap memerhatikan gadis yang dimaksud Tino.

Fero memerhatikan gadis itu dari atas sampai bawah. Rambut yang dicepol asal meninggalkan beberapa helaian yang menjuntai ke bawah. Kaos kebesaran yang menenggelamkan tubuhnya. Entah memakai celana atau tidak, Fero tak dapat melihatnya. Alas kaki berupa sendal capit berwarna pink dengan bulu berbentuk bulat di tengah-tengah sendal itu.

Penampilan seperti itu malah membuat Fero tertarik dan terus saja memerhatikan setiap gerak-gerik gadis itu.

Gadis itu meminta kembali segelas minuman kepada bartender. Fero bisa melihatnya, karna gadis itu mengangkat gelasnya. Fero memerhatikan dengan detail setiap gerakan yang dihasilkan tubuh gadis itu. Sampai gadis itu berkedip saja Fero tau.

"Woy! Kalem dong Fer ngeliatinnya." Ephen melambaikan tangannya di depan wajah Fero.

Fero menatapnya tajam dan kembali memusatkan perhatiannya kepada gadis itu.

Ephen berdecak. "Gue dateng aja lo cuekin, sahabat terlaknat emang lo."

Fero kembali menatap Ephen tajam sambil berdesis kesal. Ia mengangkat seluruh tubuhnya, raganya membawanya menghampiri gadis itu. Fero menatap gadis itu sejenak. Lalu ia duduk di sampingnya.

"Boleh gabung?"

"Terserah lo. Lagipula club ini bukan milik gue."

Fero terkekeh pelan dan meminta kepada bartender untuk memberikan segelas wine kepadanya.

Fero menoleh kala mendengar tawa kecil gadis aneh di sampingnya.

"Hahaha! Kok nasib gue gini amat ya?! Punya sodara kok goblok banget ya?! Kenapa ya? Jawab dong cowok bule?!"

Gadis itu menarik-narik jaket Fero. Ekspresi gadis itu berubah-ubah kadang menangis kadang tertawa kadang juga kesal. Sepertinya gadis disampingnya ini sudah mabuk. Tetap saja Fero terpesona dengan kecantikan gadis itu. Wajah polos-polos gimana gitu.

"Nama lo?" tanya Fero sambil memegang wajah gadis itu agar menatapnya.

"Gue gak tau hiks ... " ucap Mayra sambil menangis histeris.

"Udah mabuk ni cewek," Fero memegangi kembali wajah menawan gadis itu.

Gadis itu memandangi dirinya dengan polos. Fero hampir saja ingin mencium gadis itu jika saja gadis itu tidak menjerit-jerit histeris.

Fero meringis mendengarnya. Suara gadis ini begitu melengking dan sangat memekakkan telinga. Fero beralih memegang pundak gadis itu sambil mencengkramnya sedikit erat.

Two BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang