Aigoo, ketemu lagi Reader's nim di part 23 nya ya. Moga tetap stay baca disini dan nunggu update an nya setiap malam Senin.
Happy Reading
Pagi kembali menjelang dengan kicauan burung-burung yang berdiam di antara batang pohon. Matahari yang malu-malu kini nampak dengan perlahan. Jiwoo membuka matanya dan bisa ia lihat Ajjushi gilanya yang masih terlelap. Memeluk dirinya dengan hangat. Seketika Jiwoo mengingat semalam yang tidak pernah ia bayangkan.
Jiwoo melepas paksa pelukan Ajjushi gilanya. Seketika ia merasa ketakutan dan diam. Bahkan sangat susah sekali untuk berucap. Memilih beranjak dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi. Langkah yang tertatih menahan sakit dengan rintihan kecil yang terucap. Masuk dan menutup pintu kamar mandi. Mengguyur tubuhnya yang masih memakai atasan piyama itu dengan air dingin.
Tiba-tiba saja air mata tidak bisa terbendung lagi. Jatuh berderai dan Jiwoo terduduk menangis tanpa suara. Sungguh pikiran sempit menggapai dan menghinggapinya. Lalu ia menangis keras dengan luapan kekecewaan pada Ajjushi gilanya. Apa semalam ia menyukainya? Justru Jiwoo dalam ambang yang tidak bertumpu.
"hiks...wae? K-kenapa kau mengingkarinya?hiks..nan micheottago!!!". Jiwoo memukul mukul lantai kamar mandi dengan gemericik air shower yang jatuh dari atas.(Kenapa?Aku sudah gila)
Seokjin bangun karena mendengar suara gemericik air. Ia melihat tidak ada istri kecilnya yang beberapa jam lalu ia peluk hangat. Seokjin tersenyum puas dan memilih memakai celana pendeknya lalu mendekat ke kamar mandi. Mungkin ia bisa mandi bersama dengan istri kecilnya.
Cklek...cklek...
Pintu kamar mandi di kunci dari dalam. Seokjin mencari kunci cadangan namun, saat ia hendak pergi ia mendengar suara teriakkan dari dalam diantara suara gemericik air. Dengan cepat Seokjin mengambil kunci cadangan namun, tidak ada. Jiwoo telah membuangnya tanpa sepengetahuan Seokjin.
Sial ..
Seokjin mengumpat dalam hati. Kembali menuju pintu kamar mandi mengetuk perlahan tapi tidak ada sahutan, seolah tidak ada siapapun.
"Baby kau di dalam? Bisa buka pintunya? Apa yang terjadi, kenapa kau berteriak?". Bertepatan itu Jiwoo keluar dengan keadaan basah dan mata sembab. Jelas Seokjin khawatir apa yang membuat istri kecilnya seperti ini.
"Baby kau---". Ucapan Seokjin terhenti kala Jiwoo memundurkan langkahnya tanpa suara. Memberikan isyarat berupa tangan agar Seokjin tidak mendekat walau satu inci pun.
"Kau kenapa?". Tanya Seokjin baik-baik tapi Jiwoo malah menangis dengan senyuman miring. Seokjin tidak tahu harus berbuat apa, dan apa kesalahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[My Little Wife]END
FanfictionSeorang pengusaha dari KIM yaitu Kim Seokjin yang terjebak dengan Yoon Jiwoo menikah dengan perjodohan. Jiwoo yang masih sekolah dan berusia 18 tahun harus rela menikah hanya perjodohan yang tidak diinginkan. Bagaimana keduanya bisa bertahan? Langsu...