[My Little Wife] 07

2.7K 192 2
                                    

Happy Reading








































































PERHATIAN!!!
Mohon maaf bila masih terdapat kesalahan dalam penulisan..
Langsung saja ya...















































































































"Demamnya akan segera turun. Pastikan obatnya di minum dan ruangan yang hangat". Ucap Dokter yang datang beberapa menit yang lalu setelah dihubungi oleh Namjoon.

"Khamsamidha. Saya akan pastikan ia meminum obatnya". Jawab Namjoon membungkuk. Dokter itu pun ikut menunduk sebelum akhirnya keluar dari kamar Jiwoo.

"Bagaimana keadaannya?". Tanya Hoseok yang baru masuk ke kamar Jiwoo. Menempelkan telapak tangannya dan mengangguk setelah tahu.

"Panas nya tidak seperti tadi". Jawab Namjoon lalu membenarkan selimut pada tubuh Jiwoo.

"Dimana dia?". Giliran Namjoon yang bertanya.

"Molla". Jawab Hoseok malas. "Aku akan pulang, besok rapat yang harus di selesaikan. Di tambah jadwal Rumah Sakit membuatku pusing. Pastikan ia tidak macam-macam pada Jiwoo". Ucapan Hoseok membuat Namjoon mengangguk mengerti.

"Aku pergi". Pamit Hoseok keluar dari kamar menyisakan Namjoon yang menemani Jiwoo.





Disini Jin termenung menatap sekeliling kamar milik Seokjin sang pemilik asli tubuhnya. Perkataan Hoseok terus terngiang di kepalanya. Jika ia dilenyapkan mungkin Seokjin akan selamanya menjadi Seokjin. Lalu yang satu lagi bagaimana? Pasti akan di lenyapkan juga. Jika tahu pasti akan sama halnya seperti dirinya saat ini.


Namjoon berbaring di sofa yang tersedia di kamar Jiwoo. Beristirahat selagi Jiwoo masih memejamkan matanya. Hal itu berlangsung selama tiga jam. Tepat pukul 23.00KST, Jiwoo mengerjapkan penglihatannya dengan rasa pusing yang melanda di kepalanya. Dingin dan juga panas di waktu yang bersamaan yang ia rasakan saat ini.

Seketika Jiwoo menyibak selimut perlahan. Melihat ke arah sofa dimana Namjoon tengah tertidur begitu pulas. Jiwoo memegangi kepalanya merasakan denyutan yang begitu nyata pusing. Menuju ke arah pintu untuk keluar. Tidak ada undangan air mata kembali jatuh dengan rasa takut. Yang Jiwoo pikirkan saat ini adalah kabur dan pergi menuju rumahnya.

Sungguh ia takut dengan prilaku Ajjushi Gilanya. Berjalan dengan pelan menuju arah tangga dan turun tanpa tergesa. Disana, ada dua pengawal yang berjaga di anak tangga paling bawah. Jiwoo tidak peduli karena yang ada di pikirannya adalah ingin pulang bertemu ibu, ayah dan oppa nya yaitu Jimin.

"Nona mau kemana?". Tanya salah satu pengawal begitu Jiwoo telah sampai di anak tangga terakhir.

"Lepas! Bukan urusanmu!". Jawab Jiwoo ketus mencoba kembali berjalan namun pengawal itu menghalanginya lagi.

[My Little Wife]ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang