[My Little Wife]END

[My Little Wife] 41

Maaf baru bisa update ya.
Minggu kemarin sangat super sibuk jadinya minggu sekarang update nya.
Maaf juga nggk double update karena jadwal padat ditambah ada acara keluarga🙁

Happy Reading

"Sial bagaimana bisa tidak tepat sasaran!". Maki Jackson sambil membanting senjatanya itu keras hingga menimbulkan dentingan pada lantai karena senjata yang ia lemparkan begitu saja.

"Kau gagal dan baru bisa mengumpat sekarang karena kebodohan mu?". Hardik Yuju pada Jackson yang saat ini memilih tak melihat perempuan gila itu.

"Bagaimana bisa kau ingin mendapatkannya jika menyerah begitu saja? Bukankah kau sangat ingin gadis bodoh itu?".

"Jangan mengatakan hal itu jalang sialan!". Murka Jakcson dengan sorot mata tajam nya itu membuat Yuju senang jika tujuannya akan segera tercapai.

"Cepat atau lambat akan aku miliki". Ucap Jackson memandang Yuju yang mengangguk seolah memang setuju dengan kegilaan lain yang akan ia lihat. Maka dari itu, cepat atau lambat ia akan kembali pada pelukan Seokjin itu adalah tujuannya. Memisahkan Seokjin dengan Jiwoo.

Sudah memasuki delapan bulan untuk Jiwoo. Setelah kejadian yang tak pernah ia duga jika ada seseorang yang ingin memisahkan antara dirinya dengan Ajjushi gilanya. Bahkan kerap kali ia merasakan kecemasan berlebih dan berdampak pada dirinya yang selalu pingsan.

"Ajjushi, lihat kemari". Jiwoo membenarkan dasi yang sedikit miring tapi tatapannya tak bisa melihat ke arah Seokjin.

"Hei, hanya tiga hari sayang setelah itu aku akan pulang hmm?". Seokjin mengerti jika istri kecilnya tidak mau ia pergi.

"Tidak bisakah satu hari saja?". Jiwoo mencoba untuk membujuk setelah semalam Ajjushi gilanya bercerita jika ia akan pergi ke Busan selama tiga hari karena, masalah bisnisnya.

"Mau ikut?". Tawar Seokjin sambil menangkup pipi Jiwoo yang sudah berlinang air mata."Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud membuat mu menangis. Aku tidak tahu jika masalahnya akan sebesar ini". Jiwoo menggelengkan kepalanya bentuk penolakkan atas tawaran dari Ajjushi gilanya.

"Tidak mau. Aku ingin di rumah saja".

"Hanya tiga hari, aku akan memberikan apapun yang kau mau".

"Tidak! Tidak mau! Apa Ajjushi menyembunyikan sesuatu dariku?". Seokjin sedikit bungkam sambil mencari alasan lain agar istri kecilnya ini mau mengizinkannya untuk pergi ke Busan dengan alasan jika ada suatu kesalahan bisnis yang dijalaninya. Padahal bukan karena itu.