Hai.. Ketemu di part 22 nya ya, yang masih stay makasih ya..semoga cerita ini nggk di gantung...
Intinya me minta vote kalian Reader's.Happy Reading
Jiwoo lantas melepas pelukkan Seokjin berganti dengan memandang Seokjin menyelidiki. Sedangkan yang diselidiki malah ingin kembali memeluk Jiwoo tapi Jiwoo segera menghindar.
"Oh~ jadi laki-laki sialan itu adalah kau Ajjushi?!". Tunjuk Jiwoo tepat di wajah Seokjin yang memberikan wajah datar. Jiwoo kembali mengatakan sialan untuknya.
"Oh, kenapa kau selalu mengatakan sialan dan beberapa umpatan lainnya? Apa tidak ada hal lain?". Tanya Seokjin menarik pinggang Jiwoo menatap penuh dengan dua tangan yang melingkar agar Jiwoo tidak lepas.
"Karena kau menyebalkan oke!". Balas Jiwoo melotot tidak suka dengan Seokjin yang mengurungnya seperti ini.
"Oke maaf, jika aku sangat menyebalkan untukmu. Juga, sepertinya besok kau bahagia". Jiwoo mengerutkan keningnya tanda ia tidak mengerti.
"Apa yang kau bicarakan? Apanya yang bahagia? Besok? Memang aku pergi kemana? Memangnya aku akan pergi? Eoh?". Rentetan ucapan Jiwoo dibalas kekehan Seokjin.
"Apa aku mengatakan jika kau akan pergi? Mmm keluar? Berarti kau akan bertemu seseorang?". Jiwoo yang terjebak dengan ucapannya sendiri memukul kepalanya lalu menunduk dengan sumpah serapah tanpa suara.
"Jadi--apa jawaban mu?". Seokjin mengangkat dagu Jiwoo agar menatap padanya.
"Tidak ada! Memang aku berkata seperti itu? Cih". Jiwoo melepas pelukan Seokjin.
Srett
"Kau jelas mengatakkannya babe". Seokjin menarik Jiwoo lagi lalu menggendongnya bridal untuk pergi menuju kamar. Jiwoo hanya bisa diam dengan dua tangan yang melingkar pada leher Seokjin.
Tampan...
Jiwoo tersenyum sendiri dengan ucapan hatinya. Lantas ia kembali sadar menggelengkan kepalanya jika ucapannya tidak terjadi di hatinya. Lantas Jiwoo menatap bibir Ajjushi gilanya dan muncul lah ingatan atau kilasan dimana Ajjushi gilanya selalu mencium bibirnya. Kadang ia sangat ingin melakukannya tapi, ia tidak mau juga itu tidak akan terjadi namun...
"Ajjushi".
Tap..
Tepat di depan pintu kamar Seokjin berhenti lantas menatap Jiwoo yang menatap padanya. Bahkan Jiwoo tidak sadar jika ia menggigit bibirnya sendiri. Jiwoo menatap wajah Ajjushi gilanya meneliti tidak ada kekurangan dan...
Chu...
Entah keberanian dari mana Jiwoo mengecup sekilas bibir Seokjin yang mematung seketika. Bahkan, Seokjin menyembunyikan rasa senangnya dengan wajah biasa tapi tetap saja wajah keterkejutannya tidak bisa ia tampik karena ia benar-benar terkejut.
"G-gomawo". Ucap Jiwoo terbata lalu menyembunyikkan wajahnya di pundak Seokjin.(Terimakasih)
"Ahh micheseo,micheseo,micheseo". Umpat Jiwoo karena teredam dengan wajah yang bersembunyi di pundak Seokjin.(ahh gila,gila,gila)
KAMU SEDANG MEMBACA
[My Little Wife]END
Fiksi PenggemarSeorang pengusaha dari KIM yaitu Kim Seokjin yang terjebak dengan Yoon Jiwoo menikah dengan perjodohan. Jiwoo yang masih sekolah dan berusia 18 tahun harus rela menikah hanya perjodohan yang tidak diinginkan. Bagaimana keduanya bisa bertahan? Langsu...