[My Little Wife]END

[My Little Wife] 01

Happy Reading

PERHATIAN!!!
Mohon maaf apabila masih ada kesalahan dalam menulis dan tempat.

Hai...
Aku datang dengan cerita baru ya antara BoyXGirl nih karena tiba2 terlintas aja gitu saat gue kerja bikin cerita ini.

Langsung saja...

Takdir tidak selamanya baik maupun buruk. Karena pada dasarnya ada yang selalu menerima dengan rasa senang dan ada yang tidak menerima dengan rasa kekecewaan. Sama seperti yang dialami oleh Yoon Jiwoo. Karena perjodohan dan menikah di usia yang terbilang sangat muda itu sungguh menaruh rasa kecewa di hatinya.

Satu Minggu telah berlalu dengan kehidupan barunya. Menjadi seorang istri dari pengusaha terkenal pertama di Korea itu bukan berarti Jiwoo akan mau memasak atau sekedar menurut. Bantah dan membantah adalah dirinya. Sikap keras kepalanya dan tidak mau kalah masih melekat di jiwanya meski status telah berbeda.

Yoon Jiwoo anak dari Yoon Taejoo dan Yoon Taera ini memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Yoon Jimin. Kedua orang tua Jiwoo adalah konglomerat ke 2 yang terkenal di Korea. Mungkin kalian ada yang tahu siapa penguasa pertama konglomerat Korea itu. Jiwoo sungguh sangat membenci kehidupan barunya ini.

Tidak bebas melakukan apapun, bahkan untuk bertemu dengan temannya Kim Hyunra dan Ahn Raejin itu sungguh sangat susah sekali. Ponsel yang disita dan juga kartu kreditnya juga. Hei jangan lupakan ia diberi bekal makanan setiap akan pergi ke sekolah dan juga uang saku yang benar-benar membuat Jiwoo muak dan semakin kesal.

Tapi, bukan Jiwoo namanya jika hanya diam begitu saja. Kabur dari Mansion adalah hobinya agar bisa bertemu dengan teman-temannya. Setelahnya ia akan mendapat ocehan dari 'Ajjushi gila' yang selalu Jiwoo sebut. Jiwoo tidak pernah kalah dan selalu menjawab saja jika pun kalah lebih baik ia pergi ke kamar mengunci diri dan juga tidak peduli.

"Ajjuma". Panggil Jiwoo saat ia menuruni beberapa anak tangga dan melihat pelayan berusia 46 tahun itu.

"Iya Nona?". Jawab Ajjuma yang di panggil oleh Jiwoo.

Jiwoo duduk di kursi yang terdapat meja berukuran besar dimana beberapa hidangan sarapan telah di siapkan. Jiwoo hanya mengambil roti tanpa selai dan memakannya. Jiwoo melihat sekeliling dimana banyak sekali Bodyguard yang menjaga setiap sudut Mansion ini. Dengan roti yang masih ia kunyah Jiwoo merasa ada yang aneh.

"Ini bekal makan siang nya Nona". Ucap Ajjuma memberikan pada Jiwoo dan menyimpannya di meja. Jiwoo memutar bola matanya malas selalu seperti ini.

"Dari mana orang-orang berseragam itu?". Ucap Jiwoo menunjuk beberapa Bodyguard yang membuat Jiwoo penasaran.

"Saya tidak tahu Nona. Hanya saja, saat saya datang kemari mereka sudah berada disini. Tuan pun tidak memberitahu, juga sebelum masuk saya harus memberikan identitas seperti ini". Ucap Ajjuma sambil menyerahkan kartu tanda pengenal bekerja di Mansion.