Oke mantep gak buat part yg kemarin? Kalau kurang maaf karena cerita saya banyak kekurangannya. Btw makasih ya buat kalian vote and readers nim😁
Happy Reading
Jiwoo nampak gelisah dan takut jika rencananya gagal dan diketahui oleh Jackson. Mobil yang ia tumpangi bersama Jackson nampak berhenti di pusat perbelanjaan. Tangannya juga saling bertaut dengannya seakan tak ingin lepaa barang sedetik saja.
"Kita sudah sampai baby mine. Maaf jika aku terlalu egois dan mengurung mu di kamar". Jiwoo nampak tersenyum kecut biasanya Ajjushi gilanya yang selalu mengatkan "maaf" walau ia yang selalu salah.
Saat turun dari mobil nampak pusat perbelanjaan itu ramai akan banyak orang yang tengah berbelanja akan kebutuhan mereka. Jiwoo nampak masih berpikir bagaimana caranya agar ia kabur dari Jackson sedangkan di belakang terdapat 8 pengawal yang sedang menjaga seolah akan tahu saja jika ia berniat untuk kabur.
"Baby mine kau ingin membeli apa". Jiwoo tersentak namun ia mengganti raut wajahnya seperti biasa karena takut jika Jackson curiga padanya.
"A-aku...a-aku ingin ke toilet sebentar, bisakah kau membelikanku ice cream?". Jackson nampak tersenyum lalu mengusak rambut Jiwoo gemas.
"Arraseo. Ayo aku antar ke toilet". Jiwoo nampak enggan dan tidak melangkah sedikit pun saat Jackson menarik lengannya pelan untuk mengikutinya.(Baiklah)
"Ani, kau beli ice cream dan aku pergi ke toilet. Jika kau takut aku kabur, kau bisa meminta agar 8 pengawal mu itu untuk berjaga di depan toilet?". Jackson nampak menimang keinginan Jiwoo yang aneh juga namun ia hanya mengangguk tapi tetap saja Jackson mengantar Jiwoo sampai ke toilet.(Jangan)
"Aku akan membeli ice cream, jangan berpikiran yang tidak-tidak baby mine. Rasa apa?".
"Emm, rasa vanilla". Setelah itu Jackson pergi dan 8 pengawalnya dengan sigap menjaganya. Jiwoo masuk ke dalam toilet lalu menutup pintu toilet itu rapat. Ia menangis sambil mengusap perut buncitnya yang sudah menginjak 8 bulan itu.
"Hiks..kapan kau akan menjemputku Ajjushi hiks..kumohon selamatkan aku...aku takut...". Jiwoo nampak lirih dalam ucapannya. Ia nampak sudah putus asa namun kembali berpikir bagaimana caranya untuk kabur.
Membuka pintu toilet dan disana ada dua orang wanita hamil yang sama sepertinya. Sampai teringat mungkin ini adalah cara satu-satunya dan semoga berhasil.
"Nona, ani maksudku eonni bisakah kau mengganti pakaian mu dengan milikku?". Nampak wanita hamil itu bingung dan untung saja Jiwoo memahami bahasa Jepang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[My Little Wife]END
FanfictionSeorang pengusaha dari KIM yaitu Kim Seokjin yang terjebak dengan Yoon Jiwoo menikah dengan perjodohan. Jiwoo yang masih sekolah dan berusia 18 tahun harus rela menikah hanya perjodohan yang tidak diinginkan. Bagaimana keduanya bisa bertahan? Langsu...