empatpuluhempat

28.1K 2.8K 768
                                    

Yah walaupun sedikit telat seenggaknya ini masih hari Minggu 🤣🤣

Aku tau banyak yang kepikiran setelah baca part kemaren, ada pro dan kontra juga dari part kemarin. Tapi semoga aja kalian tetap suka dengan karya aku😊

Tetep dukung dan kasih tau disetiap kesalahan aku

Happy reading 😘😘

****

"Kok bisa? Kata Lo dia yang minta kucing, salah kali Lo?" Tanya Budi setelah mendengar cerita Zio

"Jelas banget berapa kali Alya bahas kucing, tadi juga dia seneng banget waktu tau mau gue kasih kucing" Zio memijat keningnya yang sudah mulai pusing. Raka lalu duduk disamping zio dan memberikan sebotol minuman bersoda kepada zio

"Keinget paling, Alya sayang banget sama kucingnya. Seinget gue dari pertama gue kenal Alya waktu SD dia udah punya kucing, berapa kali juga dia bawa ke sini, gue malah baru tau dari Lo Kalau tu kucing mati" Raka mulai bercerita

"bobo Baru setahun matinya, tabrak lari kata Alya"

"Buset kaya sinetron aja tu kucing" kekeh Zidan

"Si babu" celetuk raka

"Kalau Lo berani ngomong babu langsung depan Alya" tantang zio

"Pasti ngamuk tu anak setiap gue panggil kucingnya begitu"

"Udah kebayang gue gimana kalau lagi ngamuk" kekeh Budi mulai membayangkan Alya

"Pernah dulu dia bawa tu si babu kerumah Jena, tiduran tu kucing di kursi gue geser doang pake kaki mau numpang duduk dikit, sumpah pelan pelan gue gesernya gak gue tendang. Beh Alya ngamuknya sampe kena cakar gue" curhat Raka yang ditertawakan teman temannya.

"Padahal gue udah nyisihin duit buat tu kucing" curhat Zio kemudian

"Sialan ni anak udah tobat beneran" umpat Budi

"Parah Lo Yo gak pernahnya Lo kaya gini, boro-boro mau kasih surprise kalau cewek ultah, malah diputusin tu cewek kalau mau ultah" Raka menambahkan

"Terus sekarang gimana?" Tanya Zio frustasi tak perduli dengan ocehan temannya

"Biarin aja kalau dia gak mau, kenapa jadi bingung malah untung di elo kan?"

"Bener kata Zidan Yo, gak usah di pikirin"

"Tapi gue pengen ngasih sesuatu ke Alya. Buat dia seneng"

"Sialan"

****

"Lo pernah denger kalau orang hamil gak boleh deket-deket kucing?"

Tidak ada yang menjawab semua diam, mungkin mereka salah dengar atau pikiran mereka terlalu jauh

"Gimana tadi?" Tanya inas

"Sebentar-sebentar, sebenernya gue paham. Tapi gue mau Lo perjelas" tegas Jena. Tapi Alya masih tertunduk lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya

"Alya?" Inas semakin khawatir karena alya mulai terisak

"Gue, gue kayanya hamil nas" Isak Alya membuat mereka terkejut

"Alya?"

"La ngomong apa si Al? Jangan sembarangan Lo, ngomong yang bener" seru Jena, ia kaget sekaligus khawatir dengan Alya

Alya menggeleng, tidak sanggup bicara lagi karena tangisnya yang semakin kencang. Inas lalu memeluk Alya iya sudah tau situasi apa yang Alya hadapi saat ini.

"Udah al, jangan nangis Lo tenang dulu, Lo jelasin dulu al" inas mencoba menenangkan Alya tapi Isak alya makin kencang dipelukan inas

"Lo udah tes?" Tanya Jena setenang mungkin. Tapi Alya tidak bisa menjawab ia hanya bisa menggeleng

the secret coupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang