Akhirnya bisa up juga, aku gak tau kalian akan suka part ini atau enggak, tapi part ini yang paling panjang yang sudah aku buat.
Happy reading!!
****
Oke, sekarang Zio berada diposisi maju kena mundur kena, apapun yang dilakukan sama saja tidak akan ada yang bisa menyelamatkan status pernikahannya dengan Alya. Sempet berfikir untuk pura pura bodoh salah masuk rumah, tapi pasti hanya orang gila yang percaya dengan alasan itu. Jadi dia memutuskan untuk bersikap cool tanpa masalah. Tapi yang jadi masalah saat ini adalah semua penghuni kamar Alya tidak ada yang buka suara bahkan Alya hanya diam seolah menunggu apa yang akan ia lakukan, ini malah membuat Zio bingung untuk tahap selanjutnya apa dia harus diam di pintu sampai ada yang menyuruhnya masuk, atau masuk saja toh ini kamarnya juga."Masuk kak" tawar inas seolah ini adalah kamarnya.
Mau tidak mau Zio akhirnya masuk dengan memasang wajah sedatar mungkin. Meletakan tasnya dimeja belajar Alya lalu mendekati Alya yang duduk di atas ranjangnya Lalu mengulurkan tangannya seperti biasa dan disambut oleh Alya untuk mencium punggung tangan Zio.
"Sudah makan?" Alya mengangguk setelah melepaskan tangan Zio dan semua itu tak luput dari perhatian ketiga teman Alya yang masih belum paham hubungan mereka.
Zio akhirnya duduk ditempat inas duduk tadi seolah tidak ada apa-apa, sekarang dia sudah lebih siap menghadapi ketiga teman Alya yang pastinya sejenis dengan Alya. Zio Bahakan sudah beberapa kali melihat mereka beraksi melawan penjajah di sekolahnya, tapi Zio tidak menyangka kalau pada akhirnya dia yang harus melawan ketiga cabe ini.
"Jengukin Alya?" Tanya Zio pada mereka bertiga, yang diangguki Kila
"Kak Zio juga jengukin Alya?" Tanya Kila balik dia masih belum paham kenapa Zio disini. Apalagi keluarga Alya bukan keluarga yang mudah memberi ijin Alya membawa cowok keluar masuk rumahnya apalagi kamarnya
"Kayanya kak Zio kesini bukan untuk jengukin Alya" sindir Jena. Tepat dugaan Zio Jena memiliki mulut yang paling pedas
"Gak usah basa-basi, masalahnya apa?" Zio melirik Alya yang masih menunduk
"Gak ada masalah sih, gue cuma mau tau aja rahasia Alya selama ini. Mungkin ada hubungannya dengan kak Zio" sinis Jena yang menatap tajam ke arah Zio dan mendapat tatapan balik dari zio
"Jadi sudah tau rahasia Alya? Hubungan apa sama gue?" Pancing Zio karena dia juga tidak tau mereka sudah tau atau belum
"Pacaran" Kila
"Suami" celutuk inas berbarengan dengan Kila.
Alya langsung mengangkat wajahnya melihat inas yang sudah saling memandang dengan zio"Suami apaan nas?" Tanya Kila
"Kak Zio suaminya Alya" tegas inas
"Ngelawak lo, kita masih sekolah mana ada nikah, lagian mereka baru aja kenal gak__"
"Gue emang suaminya Alya" potong Zio. Kila langsung memasang muka cengok. Tidak pernah terpikir olehnya akan jawaban Zio yang tak masuk akal.
Belum sempat inas bertanya lagi, Zio membuka laci di lemari Alya dan mengambil dua buku berukuran kecil lalu melemparkan ketengah ranjang tempat mereka duduk.
"Buku nikah?" Kila langsung mengambil salah satu buku itu karena satunya adalah sudah di pegang oleh Jena "jadi beneran?" Lanjut Kila masih memasang wajah begonya.
"Ngapain Lo masih nunduk kaya gitu? Lo gak salah, ngapain takut?" Tegas Zio melihat Alya yang masih menunduk
"Al Lo jangan diem aja, gue masih bingung. Jelasin dulu jangan nangis" Kila yang masih bingung. Akhirnya alya mengangkat wajahnya melihat teman temannya, terlihat sekali mereka menunggu penjelasan Alya

KAMU SEDANG MEMBACA
the secret couple
RomanceAlya terbangundari tidur nyenyaknya, ia mengerjapkan kedua matanya Ia masih mencerna mimpi buruknya yang mengharuskan ia terbangun ditengah malam. Mimpinya sungguh mengerikan bukan karena ia bermimpi bertemu setan atau mahluk mahluk dengan rupa yang...