duabelas

73.8K 3.2K 178
                                    

Vote dulu sebelum baca, biar gak lupa.
Biar author makin semangat up-nya kalau yang vote nambah banyak.

*****

"udah jam sembilan kak, gak usah tidur malem malem masih belum sehat" ayah mengingatkan putrinya yang katanya tadi sempat pingsan disekolah, ayah bahkan membatalkan meeting nya saat di kabari bunda. Untunglah putrinya tidak apa-apa, tadi saat diantar pulang Alya sempat dibawa ke dokter oleh teman temannya dan tidak ada yang serius, Alya hanya perlu istirahat, menjaga pola makannya dan harus sering olah raga.

"Nanti yah, Zio belum pulang" Alya merengek menyandarkan kepalanya di bahu ayahnya

"Zio paling agak malem kak, ada masalah sama distro nya" bunda ikut menghasut Alya, tapi matanya masih fokus pada film pilihan pandu yang tidak bunda tau judulnya, yang bunda tau film kura-kura manusia karena dia bisa bergerak dan sebesar manusia. Tapi pandu langsung protes karena itu bukan kura-kura manusia tapi kura-kura ninja.

"Aku udah gak suka tidur sendiri Bun"  Alya kembali merengek

"Tidur dikamar ayah aja mau? Beritiga sama bunda" ajak ayah

"Apa mau gue temenin? Tapi mahal bayarnya" pandu ikut menawarkan diri

"Mending gue tidur sama banci dari pada sama Lo yang mandinya seminggu sekali"

"Bener? Gue panggil beneran nih bancinya"

"Kamu sekarang maen sama banci dek? Yang bener aja kamu?" Tanya bunda kaget, pandu baru saja akan menjawab tapi bunda sudah meneruskan ceramahnya "Bunda gak ngelarang kamu maen sama siapa aja. Tapi kalau sama banci bunda pikir-pikir lagi deh, gak suka bunda kamu maen sama banci. Bunda takut kamu ketularan. Udah pas ni bunda punya anak sepasang bunda gak mau punya anak perempuan semua" cerocos bunda pandu sampai tidak ada celah untung mengelak

"Gak usah takut ketularan Bun, soalnya bancinya yang ketularan panjol" kekeh Alya

"Astaghfirullah, gini amet punya bunda yang terlalu cerdas, sama kakak tukang fitnah" pandu mengangkat kedua tangannya seolah sedang berdoa

"Pokonya bunda gak mau tau dek, kamu gak boleh maen sama banci, kamu harus jadi cowok tulen, biar bisa bunda banggain ke temen temen bunda"

"Apanya yang di banggain dari si panjol Bun gak ada bagusnya tu anak"

"Eh jangan salah, temen temen bunda tu pada gak nyangka kalau pandu tu masih kelas 2 SMP, liat dong anak bunda sudah tinggi ganteng persis bunda sayang aja gak pinter kaya bunda"

"Mau diliat dari Monas juga siapa aja bakal tau kalau panjol anak ayah gak ada satupun yang mirip bunda apa lagi tinggi badan bunda yang ngerusak keturunan ayah. Oh kecuali pinter yang persis banget sama bunda" Alya mengingatkan bunda yang salah perhitungan karena bunda dengan seenaknya memutar balikan fakta yang ada

"Bener tu Bun, bunda dah ngerusak keturunan ayah di hasil pertama, bogel"

"Bogel gak papa yang penting cantik, liat dong hasilnya, yang kita dapat kan gak ada yang bogel" bunda membela diri dengan mengingatkan bahwa dirinya dan Alya mendapat pasangan yang bisa memperbaiki keturunan tinggi badannya "oh ya kamu harus sering sering ikut olah raga dek biar badan kamu tu bagus kaya badanya Zio gitu"

"Aku kan udah futsal Bun"

"Jangan futsal aja, yang Laen juga ikutin, poli basket karate pencak silat senam lantai renang, ikutin semuanya biar banyak cewek yang ngerebutin kamu dek"

"Ya Allah emak gue anti mainstream banget ya Allah" pandu kembali mendramatisir

"Tapi kalau badan Lo udah bagus, Lo harus tetep jaga walaupun sudah nikah, kalau gak bentuknya jadi begini" kata Alya mengelus perut ayahnya yang sudah sedikit membuncit padahal seingatnya dulu ayahnya memiliki otot diperutnya yang entah dijual kemana sekarang otot otot itu.

the secret coupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang