Hei semuanya sesuai janji Zio alya kembali nemenin tahun baru kalian
Dan terimakasih buat kalian yang masih setia menunggu 🥺🥺
Aku gak nyangka kalau karya aku akan mendapat dukungan sebanyak ini. Makasih semuanya😘😘
Happy reading 😘😘
*****
Alya mengambil ikat rambut pink nya lalu mengikatkan rambut Zio yang menutupi keningnya, Zio sendiri saat ini sangat nyaman bermain game di pangkuan Alya.
"Kata zidan muka gue udah kaya orang Korea, mulus banget" celutuk Zio ditengah permainannya. Alya sendiri sudah mulai mengaduk ngaduk masker yang sudah ia buat.
"Bagus dong, jadi makin banyak yang cinta"
"Kata anak-anak gue kaya banci" adu Zio lagi
"Yang penting gue tau kan kalau Lo bukan banci" Alya mulai mengoleskan maskernya di kening Zio
"Harus banget ya seminggu sekali pake ginian, gak bisa sebulan sekali apa setahun sekali gitu?" Zio masih saja protes. Sebenarnya dia tidak mau mengikuti perawatan yang Alya lakukan. Tapi Alya selalu memaksanya dan Zio tidak bisa membantah.
"Harus, kalau bisa tiga hari sekali. Awas aja Lo nanti mangap gede-gede kaya buaya lagi. Gue tumpahin ni masker ke mulut Lo" ancam Alya saat mengingat Zio yang suka seenaknya menguap saat ia memakai masker
"Ya enggaklah lah, gue udah maen game gini, yang penting tangan Lo jangan nutupin"
"Bawel ih, gau usah banyak omong, mingkem aja"
Zio akhirnya diam tapi jari jarinya sangat telaten bermain game, walaupun sesekali tangan Alya menghalanginya Zio tidak akan protes, karena itu hal yang percuma
"Dikit lagi nih"
"Lo gak pake Al?"
"Nanti abis Lo"
"Gue yang makein ya" pinta Zio. Alya langsung terdiam menimbang permintaan Zio
"Serius? Bisa Lo?"
"Ck cuma makein kaya gini doang gampang"
"Ok bentar lagi" Alya melanjutkan pekerjaannya yang tertunda. Zio sendiri sudah menghentikan permainannya menunggu Alya yang katanya sebentar lagi akan selesai.
Entah dari mana asalnya keinginan Zio yang tiba-tiba ingin menghias wajah Alya dengan masker. Jika biasanya zio hanya ingin menjahili Alya, tapi kali ini Zio serius ingin melakukan hal yang sama pada Alya.
"Udah ni"
Tanpa bicara Zio langsung terduduk, dan mengambil alih mangkuk yang sejak tadi dipegang oleh Alya.
"Gimana? Tidur di sini?" Zio menunjuk pahanya, menawarkan diri agar Alya tertidur seperti dirinya tadi.
"Susah gak kaya gitu?"
"Gak tau"
Alya lalu berpikir bagaimana posisi yang membuat Zio mudah melakukan pekerjaannya.
"Duduk aja ya?"
"Terserah Lo"
Alya lalu memundurkan duduknya, dan bersandar pada bantal yang tersusun. Melihat Alya yang sudah nyaman, Zio lalu mendekati Alya dan menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahnya.
Dengan sangat hati-hati Zio mulai mengoleskan masker pada wajah Alya. Dan kerena Zio merasa kesulitan dengan posisi duduknya disamping Alya, akhirnya Zio naik dan duduk di Pangukan Alya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the secret couple
عاطفيةAlya terbangundari tidur nyenyaknya, ia mengerjapkan kedua matanya Ia masih mencerna mimpi buruknya yang mengharuskan ia terbangun ditengah malam. Mimpinya sungguh mengerikan bukan karena ia bermimpi bertemu setan atau mahluk mahluk dengan rupa yang...