delapanbelas

50.8K 2.5K 59
                                    

Lagi males basa basi busuk, yang penting kalian seneng baca cerita aku 😒

Happy reading!!😘😘😘😘😘

****

"Always selalu rame, kapan sepinya ni kantin" keluh inas melihat ramainya kantin sekolah ini

"Sepinya kalau hari Minggu nas"

"Seratus buat Alya" Kila mengacungkan jempolnya

"Mana si Faro? Lama banget gak nongol" Jena ikut mengeluh

"Kenapa jadi Lo yang ngebet ketemu Faro?" Tanya inas

"Kalau Faro Dateng, berati Budi juga"

"Budi terus Lo" nyinyir inas

"Gak asik Lo nas semenjak ada Dino udah gak seperjuangan kita"

"Bagus dong inas udah move on"

"Diem Lo Al, Lo juga penghianat ngambil cemcemaan gue"

"Jangan salahin gue, salahin bunda gue kan gak minta" Alya membela diri

"Lo gak minta, tapi Lo nikmatin kan?"

"Jelas, nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan"

"Anjir, sebel gue gak ada yang belain gue la, Lo gak mau belain gue?" Rajuk Jena menyandarkan kepalanya di bahu Kila. Tapi Kila diem saja karena fokus pada sesuatu

"La jangan diem aja dong, Lo liat apaan?"

"Cindi, kesel gue liatnya" mereka mengikuti arah pandang Kila

"Kesel sama siapanya?" Tanya Alya

"Dua duanya, satunya seenaknya nyuruh nyuruh satunya mau aja disuruh"

"Lo jangan nyalahin cindi la, gak semua orang barbar kaya kita"

"Kita barbar juga gak pernah sok ngebos kaya gitu. Udah masuk ngebully tu namanya" terang Jena. Ia juga merasa kesal saat teman sekelasnya yang terkenal karena terlalu kalem itu dengan seenaknya diperintah boleh kakak kelasnya.

Jika diperhatikan sepertinya cindi sedang dimarahi oleh Nesya karena salah membawa pesanannya. Suara Nesya terdengar jelas sekali sedang membentak cindi. Cindi juga bodoh menurut Kila karena mau di tindas seperti itu. Tapi benar kata inas tidak semua orang berani seperti mereka apalagi yang dihadapinya kelas XII seperti Nesya dan ketiga temanya yang memang terkenal dengan sifat sok kuasanya

"Cindi? Sini duduk disini aja" cegah Alya saat cindi melewati mejanya dengan semangkuk soto ditangannya

"Eh gue mau mesen dulu Al"

"Mesen apa lagi Lo kan dah bawa soto, masih kurang?" Tanya Jena

"Bukan tapi__"

"Udah lah duduk aja sini" Alya menarik pelan seragam cindi agar duduk disampingnya. Cindi terlihat bingung melirik nesya tapi kakinya tetap mendekati Alya

"Kok berdiri aja, ayok duduk" ajak Alya yang sudah bergeser ke arah inas. Tapin cindi masih enggan untuk duduk

"Duduk cin, gak usah takut" titah Jena

"Ya tapi gue gak bisa" jawab cindi ragu

"Kenapa?" Tanya Kila

"Karena dia harus ngelayanin gue" cindi langsung menoleh kebelakang tepat Nesya berdiri di belakangnya "ngapain Lo disini? Cepet bawain yang gue mau lelet banget Lo" cindi yang takut mulai melangkah tapi langkahnya terhenti saat Alya menahan tangan cindi pelan agar mangkuknya tidak terjatuh

the secret coupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang