13

3.1K 383 19
                                    

4 Feb 1545

Hari ini aku senang. Karena kemarin aku tidak ke istana, Alex menanyakan keberadaanku.

Bukankah itu bagus? Artinya Alex mengkhawatirkan diriku! Ah, tapi dia menolaknya dan bilang kalau tidak ada aku, dia tidak bisa kabur dari tugasnya.

Entah mana yang benar, tapi aku senang Alex mengajakku bicara duluan, hehe. Sungguh membahagiakan.

---

Malam itu, angin berembus kencang. Udara terasa dingin walau sekarang masih musim panas di Kekaisaran Syein.

"Tuan, apa ada yang mengganggu pikiran Anda?" tanya El – pemimpin tim Alpha – yang muncul dari balik bayangan.

Sosok yang dipanggil tuan menoleh, menatap bawahannya sekilas sebelum beralih pada rembulan yang memancarkan cahaya yang redup.

"Tidak ... hanya saja—tidak, lupakan apa yang aku katakan. Omong-omong, bagaimana dengan introgasi pria bernama Tonio itu? Apa ada informasi berhubungan dengan The Charred Union?"

El menggeleng pelan. Ia mengeluarkan sebuah kertas dari balik jubahnya. "Tidak, dia hanya terikat organisasi kecil lain. Bahkan tidak ada hubungannya dengan The Charred Union."

Pria yang duduk di atas pohon itu mengembuskan napas panjang. Ia memejamkan matanya sejenak sebelum membukanya kembali.

The Charred Union. Mereka adalah organisasi gelap yang dibentuk untuk menciptakan kerusuhan di sebuah kerajaan atau kekaisaran.

Bukti nyatanya adalah kudeta Kerajaan Editch beberapa tahun yang lalu, di mana raja sekarang telah dibantu naik tahta oleh organisasi itu.

Sayangnya, sang raja tak pernah membuka identitas mereka dengan alasan sihir tinggi yang mengunci ingatannya.

Entah itu nyata atau hanya kebohongan belaka.

Tidak ada informasi tentang siapa dan di mana mereka. Setiap kali mereka melakukan tindak kriminal hampir tidak ada jejak. Namun bulan lalu – entah sengaja atau tidak – ramuan ungu yang bisa menguatkan penggunanya ditemukan di salah satu bilik penjara para budak.

"Tuan ... apa tim beta akan ditarik sepenuhnya dari tugas mereka?" tanya El setelah beberapa saat.

"Ketua tim alpha," katanya penuh penekanan, "penarikan tim mereka bukan berarti mereka dibubarkan. Jangan libatkan perasaanmu dengan tugas kita."

El mengembuskan napas panjang. Ia tahu jika tuannya tidak akan berbelas kasih terhadap bawahannya jika berbuat salah seperti ini. Kegagalan sebuah tim dalam misi akan mengganggu kinerja lainnya.

"Baik, Tuan. Apa kita akan kembali ke ibu kota sekarang?"

Sang tuan mengangguk pelan. "Bawa semua timmu dan segera kembali. Aku masih ada urusan sebentar."

El langsung bertekuk lutut. "Baik, Tuan ... Noir."

Sosok yang dipanggil Noir pun turun dari pohon dan segera meninggalkan bawahannya yang kembali sibuk.

Noir – atau yang lebih akrab disapa Black Panther – bergegas menuju rumah paling besar di desa ini. Dalam kurun waktu sepuluh menit, ia telah mencapai pekarangan rumah itu.

Menatap ke sekeliling, Black Panther memastikan jika tidak ada orang yang terjaga. Sebelum akhirnya ia melompati pagar yang mengelilingi rumah itu.

Creak!

Actually, I'm Not The VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang