28 Mar 1546
Mungkin ini sudah kali kelima aku dihukum oleh mereka. Tapi tak apa. Aku juga tidak peduli.
Sekarang aku hanya berfokus untuk bertahan dan menjaga yang aku punya. Hanya ada Caroline dan Alex sekarang.
Terutama Alex ....
Aku akan selalu bersamanya. Setidaknya dia tidak sedingin yang dulu. Dia tidak akan mendorongku untuk menjauh lagi!
Hehe, aku akan pergi ke istana dan mengajaknya untuk bermain di tepi danau istana! Tentu setelah masa hukuman selesai.
---
"KOMANDAN!"
Napoleon yang sedang menyeret dua pria yang tak sadarkan diri itu pun mendongak. Segerombolan ksatria dengan pakaian yang bervariasi itu berteriak dengan wajah khawatir. Beberapa dari mereka ada yang terluka, namun tetap bergegas menghampirinya.
"KOMANDAN, ANDA MASIH HIDUP!"
"SAYA TAK MENYANGKA INI!"
"Selamat datang kembali, Sir."
"Komandan, apa Anda tidak apa-apa?"
Ya, tentunya ada dua kubu dalam kumpulan manusia itu.
"Manusia bodoh satu ini ...," hina Edward yang menatap Napoleon tajam.
Selalu saja bertindak gila. Entah bagaimana cara kerja otaknya itu, batin Edward yang hanya bisa geleng-geleng kepala.
Napoleon menyerahkan dua tahanan itu kepada dua bawahannya dan segera berjalan menuju pusat kota.
"Bagaimana dengan kerusakan yang ditimbulkan?"
Edward yang berjalan di samping Napoleon pun mulai melaporkan semua yang telah terjadi dan di mana saja kerusakan yang paling parah. Tak lupa dengan para tahanan yang sepertinya memegang informasi tentang dalang di balik kekacauan ini.
"APA KALIAN TIDAK BISA BEKERJA DENGAN BENAR, HAH?!"
Napoleon menoleh ke asal suara. Raymond ada di sana dengan wajah kesalnya. Ia menatap tajam para ksatria putih yang berbaris di hadapannya.
"Kasihan sekali dengan mereka memiliki atasan seperti sir Raymond," ujar Edward secara blak-blakan.
Jika ksatria hijau ada pembuangan, maka ksatria adalah antara surga dan juga neraka. Tempat di mana mereka mendapatkan pamor dan gaji yang menggiurkan, akan tetapi harus kuat mental ketika menjalankan misi. Sekali berbuat salah saja akan mendapat amukan Raymond langsung di tempat.
"Hah ... terkadang aku bersyukur bisa masuk divisi ini," celetuk salah satu anggota tim El.
Baik El maupun Jackson yang mendengar itu langsung mengunci mulut mereka rapat-rapat. Sebagai korban yang menghadapi 'hukuman sebenarnya' Napoleon hanya bisa memalingkan wajahnya seakan-akan tak pernah mendengarnya.
Bahkan Edward saja pura-pura tuli walau hatinya sedang menangis mendengar penuturan gila barusan.
Hehehe, belum aja dia ngerasain hukuman yang bikin pingin lompat dari menara aja, batin Edward dan ketua tim lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Actually, I'm Not The Villainess
Fantasía[Bukan Novel Terjemahan] Letta yakin bahwa dirinya sudah meregang nyawa setelah merosot ke dalam jurang. Tapi saat ia membuka mata, ia malah memiliki tubuh baru! Awalnya dia berpikir hal ini keren karena seperti manhwa yang ia baca. Tapi Letta malah...