32

518 62 5
                                    

Don't forget to vote and comment

Happy reading!

———————————————————

Aku tidak tahu mengapa ini semua terjadi.

Oh lihatlah keadaanku sekarang! Duduk di hadapan seorang nona muda yang memperkenalkan dirinya sebagai Naravyska von Grivel.

Kupikir kita akan bertemu klien pentinggg! (ToT)

Hening di antara kami tak kunjung terpecahkan. Albert yang hendak mengambil alih percakapan tadi pun langsung terdiam di pojokan. Ini semua karena status mereka yang berbeda.

Dan ya, sekarang aku berusaha menenangkan diri agar tidak panik. Karena aku tahu kerja otakku akan sangat lambat jika panik, seperti kejadian-kejadian sebelumnya.

"Undangan selalu sampai, namun bukannya dirimu yang datang, akan tetapi surat penolakan yang hadir di atas mejaku."

Tubuh menegang. Diriku tertohok, seperti ada panah yang menancap dan melukai hati nuraniku.

Hampir saja diriku mengatakan maaf dengan wajah memelas. Albert pun menatapku sembari memberi gelengan samar agar aku tidak melakukannya.

Aku menarik napasku dalam-dalam.

Mengangkat kedua bibirku, menerapkan apa yang telah aku pelajari dari Albert beberapa bulan ini. "Maaf Nona Grivel, aku terlalu sibuk dan membuatku berhalangan untuk hadir."

Putri bungsu dari keluarga Grivel itu mengangguk. "Ah, jadi acaraku tidak penting ya. Ah, lagipula aku hanya putri bungsu dari keluarga marquis. Tidak sepertimu dari keluarga duke yang terhormat."

"Bu--"

"Ah, tidak apa, Nona Alicia de Ashley. Aku paham. Ah, haruskah aku menggunakan bahasa formal?"

SIAL, KENAPA BANGSAWAN SELALU BERSILAT LIDAH SEPERTI INI?

Aku ingin berteriak. Tidak, aku tidak kuat. Bagaimana bisa aku menghadapi bangsawan dengan mulut manis mereka itu? Aku tidak akan bisa hadir dalam acara sosial. Tidak akan. Aku pasti akan menghancurkan reputasiku nantinya karena tak bisa melawan perkataan mereka!

Creakk!

Seorang perempuan berambut jingga itu memasuki ruangan. Tubuh atletis itu dibalut blouse putih dan juga celana kulit yang sedang tren di kalangan bangsawan. Oh, tidak lupa sebuah pedang yang tengah ia pegang itu.

Siapa lagi ini busett?!

"Nara, kau ini ingin mengajak dia kenalan atau mengajaknya bermusuhan? Hentikan permainan katamu itu. Kau tak lihat wajah pucatnya itu?"

Entah aku harus bersyukur karena dibela atau tidak. Tapi perasaanku mengatakan jikalau sosok ini akan sama seperti Naravyska.

Tapi sebelum itu ... siapa perempuan ini? Sudah pasti ia adalah teman Naravyska karena panggilan informal tadi. Tapi siapa yang dekat dengan putri keluarga marquis tersebut?

"Maaf atas kelancangannya, Nona Alicia, dia selalu begitu." Ia menunduk kepadaku.

"Ah iya, tak apa, a--"

"Tapi jujur saja, kau terlihat seperti tikus yang hendak diterkam oleh kucing. Benar-benar menyedihkan."

Dan sekon selanjutnya ia mengatakan fakta secara blak-blakkan.

Rasanya umurku terpotong lima tahun hanya dengan berinteraksi dua bangsawan ini.

"Bukannya dirimu yang malah mengajak dia musuhan sekarang?"

Actually, I'm Not The VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang