22

1.4K 163 6
                                    

15 Feb 1546

Aku bertemu dengan seorang pria yang menyebut dirinya sebagai tuan Yu dan memberikan sebuah botol aneh berlogo TCU.

Dia bilang dia mengasihani diriku karena berbuat hal sia-sia. Dia berkata bahwa semua yang aku lakukan selama ini tidak akan ada hasilnya.

Dan dia bilang ... Alex tidak akan pernah melihatku.

Aku marah padanya. Tapi apa yang dia katakan ada benarnya.

Bahkan setelah beberapa tahun ini, Alex tetap sama ....

Ah ... ini menyebalkan. Aku tidak bisa berhenti menangis mengingat semua hal yang telah aku alami.

---

"Nona Alicia!"

Aku melihat ke arah pria yang berlari kemari. Pria yang tadi berkata akan menikmati malamnya di dalam bar yang selalu ia kunjungi. Dia adalah Carmen.

Black Panther masih merangkul bahuku agar aku tetap dekat dengannya. Sejak tadi ia melindungiku agar tidak tertabrak orang lain. Semenjak ledakan tadi, para warga mulai berlari untuk menyelamatkan diri mereka.

Entah apa yang terjadi, aku tidak tahu karena ini tidak pernah dimunculkan di dalam novel.

Aku hendak bertanya pada Black Panther, namun urung saat pria itu berdecak kesal. Tentu saja aku tidak ingin membuatnya semakin marah, jadi aku memilih untuk menutup mulut.

"A-apa Anda baik-baik saja?" tanya Carmen yang menumpu tangannya pada lutut. Pria itu mencoba mengatur napasnya yang kacau akibat berlarian di tengah kerumunan.

Aku mengangguk. "Tapi ... aku tidak melihat yang lainnya. Caroline, Albert, dan juga sir Aaron. Kita harus mencari mereka dulu."

Black Panther melepas pegangannya. Ia menatap sekitar. "Sepertinya mereka tak jauh dari sini."

Carmen menegakkan tubuhnya. Ia mengembuskan napas panjang. "Untuk Caroline, saya bertemu dengannya tadi, dia sudah kembali ke penginapan. Dan untuk sir Albert dan sir Aar--"

"Nona Alicia!"

Kami bertiga langsung menoleh ke arah sumber suara. Dua laki-laki yang sering kali bertengkar setiap waktu itu datang bersamaan. Keduanya tampak khawatir, namun saat kami membuat kontak mata, air muka mereka menjadi lebih rileks.

Albert dan Aaron yang baru sampai langsung menanyakan keadaanku. Mereka bersyukur karena aku tidak terluka.

"Apa yang sedang terjadi?" tanyaku pada Albert.

Albert menarik napas dalam-dalam. "Sepertinya ada kelompok yang melakukan pemberontak di pintu masuk utara."

Wajah Aaron kembali mengeras mendengar penuturan Albert. Pemuda dengan rambut merah muda itu mencengkeram kuat gagang pedang yang menggantung pada pinggangnya. Ia menatap nanar ke arah utara, di mana api mulai menyebar, melahap rumah milik warga.

"Kalian harus segera pergi ke tempat yang aman. Para pemberontak itu pasti bersenjata karena bisa masuk kemari," ujar Black Panther.

Actually, I'm Not The VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang