03

6.9K 743 25
                                    

31 Aug 1543

Hari ini aku pergi ke istana untuk menghadiri pesta ulang tahun Pangeran Alexander. Tapi aku hanya sempat bertukar salam, tidak sempat mengobrol.

Ah, Kak Allen juga datang bersamaku, tapi masih sama seperti sebelumnya. Dia terlihat sangat membenciku.

Aku berharap memiliki kakak laki-laki yang menyayangiku, tapi sepertinya tak akan pernah terwujud.

---

"Ini melelahkan."

Aku menutup buku yang baru saja aku isi dengan informasi mengenai Desa Rech. Isinya adalah rangkuman sejarah tadi dan juga hal penting dari dokumen yang Duke Ashley berikan.

Desa Rech memiliki populasi yang cukup sedikit. Beberapa warga asli di sana berpindah ke desa atau kota lainnya. Ini karena regulasi yang diciptakan tetua mereka dulu; yang di mana menganggap pedagang sebagai pengkhianat. Mereka mengasingkan warga yang berdagang keluar desa, menganggap mereka sebagai "hama" yang bisa membawa malapetaka.

"Nona, apa Anda sudah memilih hadiah yang akan diberikan untuk yang mulia Putra Mahkota?" tanya Caroline yang sedang membereskan meja hias.

Aku terdiam. Aku hampir lupa mengenai pesta ulang tahun Putra Mahkota. Pikiranku penuh dengan Desa Rech sejak tadi siang.

Ah ... apa yang harus aku berikan, ya? Jika Alicia masih ada, apa yang akan dia berikan?

Pedang? Tidak, pasti di istana sudah ada segudang.

Permata? Tidak, sudah sangat jelas anggota keluarga kekaisaran sangat kaya, mereka pasti memiliki ruangan penuh emas dan permata mahal lainnya.

Buku? Aku tidak tahu buku jenis apa yang Putra Mahkota baca.

"Hmm ... apa yang perlu aku berikan?" tanyaku pada diriku sendiri.

Barang yang bisa aku berikan dan tidak terlalu aneh. Sesuatu yang akan diberikan oleh Alicia yang asli. Tapi apa? Di novel tak pernah disebutkan apa hadiah yang Alicia berikan.

Pikiranku yang semula bercabang mulai menyatu. Ada satu benda yang bisa aku berikan.

Sapu tangan dengan sulaman.

Ya, aku bisa mengerjakannya dalam waktu dua hari, walau hasilnya tak akan memuaskan. Setidaknya ini salah satu keterampilanku yang bisa aku banggakan - selain menggambar.

Ah, sepertinya besok aku harus membeli bahannya terlebih dahulu.

---

Ibukota dibagi menjadi lima wilayah. Distrik A, Distrik B, Distrik C, di mana menjadi pusat perbelanjaan yang sering dikunjungi. Lalu Distrik X untuk kawasan elit para bangsawan, dan Distrik Y untuk rumah rakyat biasa.

Pagi sekitaran jam 10, aku bersama Caroline dan dua ksatria, pergi menuju distrik perbelanjaan, di mana toko-toko berdiri kokoh menjalankan ekonomi.

Tujuan pertamaku adalah distrik C, di mana banyak barang relatif murah terjual di sana. Jika kualitas barang di sana tidak cukup bagus, aku tinggal berpindah ke gang sebelah di mana Distrik B berada.

Kami turun dari kereta. Belum sempat aku mengatakan tujuan, Ron - salah satu ksatria yang aku bawa sebagai pengawal - berlalu begitu saja, meninggalkan kita bertiga. Aku hanya diam karena menyangka hal ini akan terjadi.

Berdasarkan catatan harian Alicia, Ron adalah pengawal yang mengabaikan tugasnya. Berbeda dengan Carmen - ksatria satunya lagi yang sedang melakukan pelatihan khusus - yang selalu taat pada aturan. Dilihat dari mana pun sudah jelas jika Ron adalah pemakan gaji buta.

Actually, I'm Not The VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang