29

870 93 9
                                    

22 Aug 1546

Hidupku hancur. Aku sudah tidak tahan dengan ini semua. Aku lelah.

Dewi Eirene ... aku selalu meminta kebahagiaan, kenapa hanya kesengsaraan yang aku dapat?

Hidupku adalah malapetaka. Aku yang sejak lahir dibuang harus bertahan hidup memakan makanan basi. Kupikir setelah dibawa oleh ibu, aku akan mendapat kebahagiaan.

Tapi itu hanyalah penyiksaan lainnya. Kebahagiaan yang aku harapkan telah hancur berkeping-keping sekarang.

Tidak ada harapan lagi. Bahkan secercah harapan yang aku lihat pada Alex telah padam.

Aku sudah lelah ....

Aku tidak kuat ....

Aku ....

Ingin mengakhiri semuanya ...

- L

---

Laki-laki bersurai perak itu menatap kosong tumpukan kertas di hadapannya. Pekerjaannya tidak ada habisnya. Hingga akhirnya ia memilih untuk termenung.

Pikirannya penuh dengan ucapan Aidan semalam. Pikirannya melayang ke mana-mana dan mulai dihantui perasaan negatifnya.

"Alex, kamu selalu mendorongku dan juga nona Alicia. Kamu berusaha melindungi, tapi kami berdua juga memiliki perasaan. Bukankah lebih mudah jika kita menyatukan otak kita dan mencari solusi?"

Alexander menunduk. Kepalanya terasa sangat pening, seperti ditekan dari berbagai sisi. Ia tengah kesal sekarang. Dirinya benar-benar kalut sejak semalam dan ingin menghancurkan tempat ini.

Tapi lagi, semua emosinya tertahan saat akan sampai di ujung. Ia tidak bisa meluapkannya, walau ia sangat menginginkan hal ini. Karenanya, Alexander selalu merasakan sesak yang selalu mengungkungnya, membuatnya merasa stress.

"Apa kamu tidak mempercayaiku? Bukankah kita teman? Aku selalu menemanimu dari dulu, Alex."

Menatap langit sore hari itu, Alexander mengusap wajahnya. Ia benar-benar ingin menghilang dari muka bumi.

"Aku sudah pernah mencobanya, Aidan. Tapi apa? Orang yang ingin aku lindungi justru mati karenaku."

Nicholas. Ia adalah komandan pada perang tiga puluh tahun dan dimenangkan oleh pihak mereka. Namun secara misterius berhenti dari jabatannya dan hilang begitu saja. Bahkan beberapa orang berspekulasi bahwa Nicholas tengah melarikan diri di tengah peliknya perang memperebutkan Pulau Netral.

Akan tetapi kenyataannya bukan seperti itu. Nicholas justru terpaksa mundur dari jabatannya dan pergi karena penyakit yang ia dapat secara mendadak. Dan hanyalah Alexander yang tahu mengapa semua ini terjadi.

Karena ia tahu terlalu banyak.

Permaisuri Eleanor mengeliminasi orang yang mengancam dirinya. Tak terkecuali Alexander, namun laki-laki itu selalu saja selamat dari kematian.

"Sampai kapan kau akan menyembunyikan ini? Nona Alicia bahkan terlihat muak denganmu."

Alexander berdiri. Ia melihat keluar melalui jendela kamarnya. Jajaran rumah dan bangunan di ibu kota terlihat cukup jelas dari sini. Ditambah semburat cahaya sore itu yang menambah keindahannya.

Actually, I'm Not The VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang