31

540 64 9
                                    

Happy Reading!

Don't forget to vote and comment!

--------------

Lima bulan berlalu begitu cepat.

Dan juga terhitung sudah enam bulan aku di dunia ini. Dengan diriku yang baru tentunya, karena aku menjadi Alicia.

Keseharianku tidak banyak berubah. Pagi hari aku berolahraga sebentar. Lalu setelahnya, aku sibuk dengan dokumen-dokumen yang Albert bawakan.

Mungkin yang berbeda karena Aaron tidak di sini lagi. Ia telah kembali ke ibu kota. Walau terpisah jarak, ia terkadang mengirimkan surat untuk menanyakan kabar di desa terpencil ini.

Dan juga pelabuhan di Desa Rech telah dibuka kembali. Awalnya tidak banyak yang berlabuh di sini, karena para pedagang berpikir kami masih menutupnya. Namun setelah rumor tersebar, ada dua kapal barang yang datang. Ya, bagaimanapun jarak Desa Rech menuju ibu kota lebih dekat daripada pelabuhan lainnya.

Omong-omong, Albert yang sekarang lebih banyak tersenyum? Ini bukan hanya perasaanku saja, bahkan sekarang aku dapat melihat lengkungan bibir pria itu.

Apa karena tidak ada Aaron di sini?

"Albert, apa ada hal yang menyenangkan?"

Yang dipanggil pun menoleh. Sebelah alisnya terangkat. "Tidak ada, kenapa Anda bertanya seperti itu?"

"Hmm, hanya saja kau terlihat berbeda beberapa minggu terakhir."

Ia menatapku aneh. Wajahnya seakan-akan mengatakan, 'memangnya ada yang salah denganku?'

Tok tok tok

"Masuklah."

Tanpa banyak bicara lagi, Carmen masuk ke dalam ruang kerja. Ia membawa dua buah surat bersegel mawar keluarga Ashley dan ... kuda putih milik keluarga Grivel.

"Saya membawakan surat, Nona!" Wajahnya sumringah saat memberikannya padaku.

Aku menatap amplop berwarna biru tua itu dan kembali pada yang berona ungu. Aku tak yakin dengan pesan Duke Ashley, tapi aku yakin seratus persen dengan surat dari keluarga Grivel ini.

Pasti isinya undangan acara perjamuan teh milik Naravyska von Grivel. Putri satu-satunya keluarga Grivel.

Ini awal bulan juga, sih. Jadi undangan ini memang datang di tanggal yang sama setiap bulannya.

"Apa Anda akan menolak undangan itu lagi?" tanya Carmen yang belum keluar. Ia penasaran.

Aku mengembuskan napas panjang. "Sepertinya. Aku sedikit si--"

"Pekerjaan kita tidak berat akhir-akhir ini, Nona. Kalau Anda ingin pergi pun tak apa." Albert mengulas senyum lebar.

Yaa memang tidak ada jadwal besar. Kesibukan itu hanya terjadi di awal. Semenjak dibukanya pelabuhan, Albert bisa melakukan pekerjaannya tanpa perlu bergadang.

"Apalagi Anda sudah menolaknya empat kali. Itu bisa saja memperburuk reputasi Anda," timpalnya.

Aku mengembuskan napas panjang. "Aku akan memikirkannya lagi."

"Sebaiknya begitu. Lagipula Anda adalah calon permaisuri di masa depan, jadi harus memperbanyak koneksi."

... Ugh, Albert, aku tak pernah mengharapkan itu.

Actually, I'm Not The VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang