[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]
Ranting Abimanyu kini sudah berada diatas motornya bersama Daun dibelakangnya. Hari ini Lestari lagi lagi tak bisa mengantar Daun untuk pemotretan. Alhasil Ranting lah yang disuruh.
Karena ucapan Ranting kemarin membuat suasana kini canggung. Daun bertanya tanya apakah Ranting mulai menyukainya? Tapi dia gengsi untuk mengatakannya? Daun menepis pikiran itu kembali Ranting tidak akan menyukainya dan tidak akan pernah! Catat itu.
Ranting menghentikan motornya tepat didepan perusahaan 'Ganendra Models Indonesia' Daun langsung turun dari motor tersebut kemudian menyerahkan helm pada Ranting.
"Thanks. Gue masuk dulu," ujar Daun.
Saat Daun hendak pergi Ranting tiba tiba mencekal tangannya. "Yang kemarin yang cantik handuk lo bukan lo." menjelaskan.
Benar kan! Ranting tukang PHP!
Daun menghela nafas. "Iya gue tau kok. Lagian pasti aneh aja kalo lo bilang gue cantik."
Ranting memandang Daun. Emang lo cantik batinnya. Tidak! Ranting harus bisa mengendalikannya ia tak mau Daun tau yang sebenarnya. Astagfirullah 33× Akhi Ranting!
Tiba tiba gadis dengan elegannya menghampiri mereka sambil tersenyum manis yang mungkin saja bisa membuat semua cowok terpesona. Tapi sorry tidak dengan Ranting. Terpesona.. Aku.. Terpesona..
"Daun!" teriaknya sambil melambaikan tangan kanannya. Flora Sazkia Ganendra.
Ranting melepaskan cekalan tangannya lalu memasukkan kedua tangannya ke-kedua sakunya dan membuang muka. Dia lagi dia lagi.
"Hai Flo. Lo ngapain disini?" tanya Daun tersenyum.
"Aku ada urusan dengan kakakku. Hai Ranting," ujar Flora menyapa Ranting.
"Hm."
"Cuek banget. Udah Flo kita ke dalem yuk," ajak Daun diangguki oleh Flora.
"Sampai bertemu besok disekolah," ujar Flora pada Ranting lalu menggandeng lembut tangan Daun berjalan masuk.
Ranting menghela nafas. Sampai kapan ia harus menyembunyikan perasaannya ini pada Daun? Apa sampai Daun bersama dengan Akar? Atau Mars? Ia dibuat bingung oleh perasaan ya sendiri. Kenapa sih harus Daun? Kenapa?? Ia mengacak rambutnya frustasi.
Drt... Drt...
Ranting langsung mengambil ponsel di saku kanannya yang bergetar. Terpampang lah nama 'Mars' membuat ia langsung mengangkatnya takut ada yang penting.
"Apa?"
"Santai bro!"
"Tudep! Gada waktu gue!"
"Sans weh!"
Ranting berdecak. "Gue matiin kalo ada yang gak penting!"
"Oke oke, santai! Ngegas mulu jangan lupa ngerem! Cuma mau kasih kabar gue tau cewek yang waktu itu foto kecilnya lo tunjukkin ke gue siapa."
Ranting mengerutkan keningnya berusaha mengingatnya. "Iya. Siapa?"
"Flora."
***
Ranting membanting tubuhnya diatas sofa empuk. Markas BANDANGER lokasinya saat ini. Ia menghela nafas panjang masih memikirkan ucapan Mars.
Flora? Apa hubungan keluarganya dengan keluarga Flora? Apakah bisnis? Ranting menyesap kopi panas yang berada didepannya tak tau milik siapa. Srobot aja!
KAMU SEDANG MEMBACA
Daun & Ranting [END]
Novela Juvenil"Kenapa harus lo sih! Kan ada gitu guru privat lain kenapa om Sero harus milih lo!" "Bawel!" "Nyebelin tau gak! Dapet guru privat kek lo! Pinter gak! Tambah bodoh iya!" "Mau belajar atau bacot?" _________________________ Riai Daun Anantasya seorang...
![Daun & Ranting [END]](https://img.wattpad.com/cover/242613057-64-k685119.jpg)