[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]
"Ranting Abimanyu.. "
Seperti ribuan pisau menghantam tubuh Daun. Sungguh saat ini dia sangatlah syok. Ranting? Benarkah? Ranting Abimanyu? Bertunangan dengan Flora? Daun sama sekali tak percaya ini. Kenyataan macam apa ini?!
Bahkan Daun dan Ranting baru saja menjalin hubungan cinta. Tetapi baru satu hari saja Daun sudah patah hati. Ranting sama terkejutnya dengan Daun, ia menatap lekat Daun. Ranting yakin Daun syok berat.
"Daun. Aku.. "
"Kamu dipanggil," ucap Daun menatap Ranting dengan lembut.
Ranting bisa melihat mata Daun yang kini mulai mengeluarkan airnya. Daun pasti sangat terpukul mendengarnya. Ranting memegang kedua bahu Daun. Namun Daun malah langsung menghindar tak mau disentuh oleh Ranting.
"Ranting!" panggil Roni.
"Daun," panggil Ranting tak menggubris panggilan ayahnya.
"Ranting." menatap lekat Ranting lalu tersenyum. "Kamu dipanggil ayah kamu."
Ranting sakit melihat Daun tersenyum padahal keadaannya sedang sangat tidak memungkinkan untuk tersenyum. Tetapi Daun?
"Mending kamu pergi. Sebelum terlambat," masih tersenyum pada Ranting. Namun Ranting tau senyumannya palsu. Daun sedang tidak baik.
"Dengerin aku. Aku gak pernah suka sama sekali sama Flora. Yang ada cuma kamu. Kamu percaya ya sama aku," berusaha menjelaskan.
Daun memandang lekat Ranting. "Iya aku percaya. Yaudah kamu naik ke atas panggung. Para tamu udah nungguin kamu."
"Tapi aku gak mau tunangan sama Flora. Aku maunya sama kamu!"
"Ranting. Turuti orang tua kamu. Bahagiain mereka seperti mereka bahagiain kamu waktu kamu masih kecil. Dia orang tua kamu. Kamu harus nurut sama mereka."
Ranting menggeleng. "Gak! Gue maunya sama lo. Jangan keras kepala Daun."
"Aku nggak keras kepala. Kamu yang keras kepala. Kamu nggak pernah ngerasain gimana rasanya ditinggal kedua orang tua sejak kecil. Karena kamu selalu mendapat kasih sayang dari kedua orang tua. Sedangkan aku?" terdiam sebentar. "Bahagiain orang tua kamu selagi mereka ada." tanpa terasa air mata Daun menetes.
Ranting menggeleng. Tak mengerti jalan pikiran Daun. "Daun! Aku pacar kamu!"
"Tapi mereka orang tua kamu! Turuti mereka apa susahnya sih? Bahagiain orang tua kamu!"
Ranting melemas. "Terus gimana sama kebahagiaan aku? Kamu gak mikirin?"
"Ranting!" panggil Roni sekali lagi membuat Daun dan Ranting yang tadinya bertengkar terdiam.
Daun menghapus air matanya. Menatap lekat Ranting lalu tersenyum. Daun meraih tangan Ranting. Membawanya untuk naik keatas panggung.
Daun memberikan tangan Ranting untuk menggandeng tangan Flora. Menatap mereka secara bergantian lalu tersenyum. "Semoga kalian bahagia."
Daun berbalik. Perlahan pergi dari acara tersebut. Menyimpan semua lukanya sendirian. Daun lagi-lagi menghapus air mata yang jatuh tanpa persetujuannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/242613057-288-k685119.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Daun & Ranting [END]
Teen Fiction"Kenapa harus lo sih! Kan ada gitu guru privat lain kenapa om Sero harus milih lo!" "Bawel!" "Nyebelin tau gak! Dapet guru privat kek lo! Pinter gak! Tambah bodoh iya!" "Mau belajar atau bacot?" _________________________ Riai Daun Anantasya seorang...