D&R(7)

399 48 19
                                        

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]

Tampak kini dua orang  menghadap matahari yang saat ini sudah terik teriknya sambil digantungkan tulisan 'SAYA BERJANJI TIDAK AKAN MELAKUKAN HAL NYLENEH ITU LAGI' Yap Venus dan Mars kini tengah dihukum oleh pak Tatang karena melihat mereka hendak berciuman. Mars meresahkan!

"Kalian masih SMA kok melakukan hal dewasa seperti itu. SIAPA YANG NGAJARIN HAH?! JAWAB!" Teriak pak Tatang sambil mondar mandir.

Venus meneguk salivanya kasar. Sial! Gara gara Mars ia jadi dihukum seperti ini. Dasar anak pungut! Eh ga deng dia anak kandung.

"Saya belajar dari film Drakor pak," jujur Mars membuat mata Venus terbelalak.

"D-dr-dragon? Apa itu dragon? Naga? Naga berciuman? Astaga! Anak saya nonton dragon! Ini tak bisa dibiarkan! Nanti semakin banyak saja anak kecil cium ciuman!" crocos pak Tatang lalu pergi meninggalkan Mars dan Venus begitu saja.

Mereka bernafas lega lalu duduk dibawah pohon dekat lapangan. Venus berusaha meluruskan kakinya yang sangat pegal itu lalu melirik Mars.

"Kenapa lo mau cium gue? Mesum lo belum ilang abis gue putusin?!" ujar Venus menatap Mars.

Mars yang tadinya juga sedang meluruskan ototnya yang kaku langsung memandang lekat Venus.

"Ya salahnya lo gak mau balikan," jelasnya.

Venus memutar bola malas. "Belum balikan aja minta gituan klo balikan lo mau minta lebih?"

Mars berjalan mendekati Venus. "Terus kenapa lo gak nolak atau cegah?"

Venus terdiam. Benar juga kenapa ia tak mencegah Mars untuk melakukan hal itu? Benar benar konyol!

***

Ranting dan Daun kini tengah membersihkan aula karena ulah Ranting. Tadi saat Ranting menarik Daun untuk mengikutinya bukan untuk menjelaskan apa yang terjadi dengan dirinya dan Mars namun untuk membantunya membereskan aula. Benar benar menyebalkan!

Daun menata kursi sambil mendengus kesal. Makin lama melakukan cowok satu ini makin nglunjak! Memang Daun pembantunya apa disuruh melakukan pekerjaan seperti ini yang jelas jelas pekerjaan Ranting.

"Lo kenapa nyuruh gue ngikutin lo cuma karena suruh beresin nih aula! Kan ini tugas lo!" ujar Daun tak terima.

Ranting memutar bola matanya lalu menatap Daun malas. "Gue guru privat lo jadi lo lakuin aja apa yang gue suruh."

"Guru privat itu tugasnya ngajarin bukan nyuruh nyuruh muridnya buat bersihin yang jelas jelas bukan pekerjaannya."

"Ini sebagai tanda jasa lo buat gue."

"Lah kan om Sero yang nyuruh lo kenapa gue yang bayar? Suruh tuh om Sero buat bersihin nih aula!"

Daun kesal. Ia kira Ranting sudah mulai tertarik padanya. Nyatanya tidak! Ia kira Ranting ingin meminta penjelasan malah menyuruhnya kemari benar benar sial!

Ia langsung pergi dari aula dengan wajah kesal. Meninggalkan Ranting sendiri. Sial! Padahal Ranting ingin bertanya soal postingan lambe turah Greosha yang tadi sempat viral. Hanya saja gengsi.

Ranting mengejar Daun hingga saat ditengah lapangan ia meraih tangannya jadilah ia terjatuh dengan Daun di atas nya.

Tatapan mereka saling beradu. Jantung mereka berdua pun berdetak semakin cepat dari biasanya. Apakah mereka sudah mulai jatuh cinta namun dihalangi rasa gengsi?

"Lo berat," ujar Ranting mengeluarkan suara membuat Daun langsung bangkit dan menepuk area yang kotor.

Ranting menutup matanya berusaha bertanya pada Daun. "Ada hubungan apa lo sama Mars?"

Daun & Ranting [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang