D&R(24)

273 34 1
                                        

[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]

Ancaman gadis bercadar itu membuat Daun was-was, sebenarnya siapa gadis itu? Kenapa ia tega ingin membunuh nyawa banyak orang agar dirinya menderita, Daun tak mengerti semua ini.

Gadis itu sudah diamankan polisi, kemarin Gempa menelpon polisi sehingga gadis itu bisa ditangkap, dan besok ia akan di sidang.

Daun dengan memakai baju piyama mondar-mandir, masih memikirkan siapa gadis itu, om Sero maupun Lestari tak pernah menceritakan keluarganya selain ayah dan ibunya, itupun hanya bercerita sifat dan kronologi kecelakaannya saja, mereka tak pernah memperlihatkan wajah kedua orang tuanya pada Daun.

Pintu terbuka, menampakkan seorang gadis memakai baju biasa, dia–Lestari Edward. "Ada Ranting tuh di luar."

Mendengarnya, Daun bergegas keluar kamar untuk menemui Kekasihnya–Ranting Abimanyu.

"Ngapain kesini?" tanya Daun saat melihat Ranting sedang duduk manis di sofa ruang tamu, ikut duduk disampingnya diikuti oleh Lestari.

"Paling mau ngapelin lo," celetuk Lestari.

Ranting melirik Daun, tak menghiraukan ucapan Lestari. "Aku mau tanya, kamu kenal cewek bercadar kemarin?"

Daun menggeleng. "Enggak kok, tapi..." melirik Lestari. "Kak Les, jujur deh sama gue, gue beneran gak punya saudara kandung? Kakak atau adik gitu?"

"Gak mungkin lah lo punya adik, tapi kalau kakak... eng–enggak ada," jelas Lestari.

Daun memincingkan mata, ia tau Lestari berbohong saat ini, ada sesuatu  yang disembunyikan dari nya.

"Jujur kak."

"G–gue udah jujur," ujar Lestari dengan wajah tegang.

"Udah kelihatan wajah lo tegang kak, lebih baik jujur," ucap Ranting menatap Lestari, meminta kejujurannya.

Lestari mengambil nafas panjang. "Yaudah, iya gue cerita, gue tau ini sejak beberapa hari yang lalu sih, karena nemu foto keluarga lo, Da."

Lestari sedang sibuk mencari berkas yang diminta Serowan. Tak sengaja ia melihat foto sebuah keluarga yang sudah usang dimakan waktu, Lestari mengambilnya, mengamati setiap wajah-wajahnya.

Lestari mengamati foto gadis kecil yang digendong oleh seorang lelaki. "Kok mirip Daun waktu kecil?" gumamnya.

Kemudian mengamati gadis kecil yang sedang tersenyum, kelihatannya umurnya lebih tua dibanding gadis kecil yang digendong lelaki tadi.

"Kalau ini Daun, ini nyokap nya, dan ini bokap nya, terus cewek ini siapa?" bingung.

Tiba-tiba foto itu dirampas oleh Serowan dengan wajah cemas nya. "Papa minta kamu ambilkan berkas-berkas papa, bukan melihat foto usang ini!"

"Pa, itu foto keluarga Daun? Terus cewek ini siapa pa?" tanya Lestari, masih penasaran dengan identitas gadis kecil di foto itu.

"Bukan, bukan siapa-siapa."

"Papa gak usah bohong, apa yang papa sembunyiin? Ayo cerita sama Lestari pa!" memaksa.

"Tidak ada apa-apa, sekarang kamu belajar! Gak malu gak naik kemarin?!"

"Pokoknya Lestari gak mau belajar kalo papa gak cerita!" masih memaksa.

Serowan menghela nafas panjang. "Baik, papa akan cerita, tapi kamu jangan ceritakan ini pada Daun."

Daun & Ranting [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang