[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN LUPA JUGA VOTE & KOMEN YAA KARENA ITU SANGAT BERGUNA BANGET BUAT AUTHOR]
Flora Sazkia Ganendra kini tengah membaca buku fisika karena nantinya akan ada ulangan. Ia sudah menuliskan hal hal yang penting untuk dihafalkan lalu berusaha menghafal nya sekuat tenaga.
Seorang gadis tiba tiba duduk disebelah Flora lalu mengambil buku catatan milik Flora.
"Fera. Jangan ambil buku catatan aku. Aku mau baca."
"Gak! Gue mau cerita sama lo. Ini udah virall banget!!" ujar Fera dengan semangat yang membara.
"Apa?"
"Lo tau gak? Ayah Venus koma! Dan lo tau siapa pelakunya?"
"Siapa?" penasaran.
"Daun."
"Hah?"
Apakah kemarin yang ditabrak Daun adalah mobil milik ayah Venus? Apa gara gara ini Venus jadi sering diam dan melamun?
Daun datang dengan Ranting disebelahnya. Ia kemudian duduk disamping Venus lalu tersenyum padanya. Namun Venus malah mengambil tasnya berusaha menjauh dari Daun.
"Lo mau kemana?" tanya Daun tetapi Venus tak menjawab. Ia malah pergi ke-meja yang ditempati Fera dan Flora.
Brak.
Venus menggebrak meja. "Pindah sana!"
"Gue?" ujar Fera menunjuk dirinya sendiri.
"Kaga! Tembok disebelah lo! Ya lo lah maimunah!"
Fera mengibaskan rambutnya. "Maaf ya planet. Gue gak mau sebangku sama cewek tukang tabrak orang."
"Fera," ujar Flora sambil melotot kearahnya.
"Maksud lo apa Fer? Gue tukang tabrak orang?" tanya Daun.
Fera bangkit dari duduknya. "Iya! Kenapa? Kesinggung? Kalo gak bisa nyetir mobil tuh kaga usah nyetir! Bikin bokap orang koma aja."
"Maksud lo apa? Siapa yang koma?"
Flora bangkit lalu mengambil tasnya. "Venus kamu duduk disini ya aku duduk sama Daun."
"Gitu kekk dari tadi," ujar Venus lalu menaruh tasnya.
Venus duduk disebelah Fera dengan kesal. Tak apalah duduk dengan terong Greosha ini yang pasti ia menjauh dari Daun.
Karena jika Venus tetap bersama Daun ia takut akan mencelakakan Daun tanpa ia sadari. Ia benar benar kesal dengan Daun.
Fera menghentakkan kakinya. "Flora! Kok lo pindah sih! Gue kaga mau ya duduk sama si planet!"
Venus menarik Fera untuk duduk. "Kaga usah banyak bacot! Mending duduk bentar lagi bu Qeera masuk!"
"Ih lo nyebelin banget sih!"
"Bodo!"
Flora duduk disamping Daun lalu tersenyum. Melihat Daun tengah murung karena tak tau apa salahnya membuat Flora mengelus punggungnya berusaha menenangkan.
"Kamu yang sabar ya. Aku tau kamu pasti nggak sengaja. Lagian ini juga salah aku," ujar Flora merasa bersalah.
"Flo lo gak boleh nyalahin diri lo sendiri. Ini salah gue kok kalo gue jujur sama lo pasti ini semua gak bakal terjadi."
Ranting tiba tiba duduk didepan mereka. "Ini salah lo!" menatap tajam Flora. "Kalo lo gak nyuruh Daun buat jemput kakak lo pasti ini semua gak bakal terjadi."
Flora menghembuskan nafas panjang. "Maaf."
"Ranting! Sana pergi! Buat mood gue sama Flo buruk aja," ujar Daun mengusir. Hush hush!

KAMU SEDANG MEMBACA
Daun & Ranting [END]
Novela Juvenil"Kenapa harus lo sih! Kan ada gitu guru privat lain kenapa om Sero harus milih lo!" "Bawel!" "Nyebelin tau gak! Dapet guru privat kek lo! Pinter gak! Tambah bodoh iya!" "Mau belajar atau bacot?" _________________________ Riai Daun Anantasya seorang...